TARAKAN,MK – Ketua Umum dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Wury Maruf Amin secara resmi melantik Rachmawati Zainal Paliwang sebagai Ketua Dekranas Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Rabu (3/3).
Acara pelantikan Ketua Dekranasda Kaltara dilakukan bersamaan dengan Ketua Dekranasda Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara. Pelantikan secara online yang juga dihadiri oleh Iriana Jokowi selaku Pembina Dekranas serta seluruh pengurus Dekranasda di Indonesia tersebut digelar bertepatan dengan hari ulang tahun Dekranas ke 41.
Pelantikan dibuka dengan sambutan Pembina Dekranas dari Istana Negara. Iriana meminta Dekranas dapat terus berperan aktif dalam meningkatkan produktivitas serta tidak lupa untuk menerapkan protokol kesehatan di setiap kegiatan yang dilaksanakan.
”Pengurus Dekranas dan Dekranasda harus terus mendukung kerajinan nasional agar ke depannya kerajinan lokal dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri. Kerajinan lokal harus menjadi kebanggaan kita,” kata Iriana pada acara yang mengusung tema Perajin Sehat, Perajin Hebat, Indonesia Maju ini.
Sementara itu, Wury Maruf Amin menjelaskan bahwa tema tersebut diangkat dengan harapan agar Dekranas dapat menjadi wadah bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) maupun Industri Kecil Menengah (IKM) khususnya yang bergerak di bidang kerajinan. Wury ingin hal ini bisa meningkatkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
”Saya berharap semoga Dekranas dapat menjadi cahaya di masa seperti sekarang ini. Selain harus terus berkreasi, Dekranas juga harus memperhatikan protokol kesehatan di tengah pandemi sebagai bentuk menyejahterakan para perajin,” jelas Wury.
Wury juga mengucapkan selamat kepada Ketua Dekranasda terpilih. Ia berharap agar ke depannya Dekranas yang lahir dari gabungan Dekranasda dapat menyatukan langkah dan tindakan serta setiap kegiatan dapat dilakukan secara optimal.
“Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan kekuatan agar dapat membangun Indonesia dengan melestarikan dan meningkatkan kualitas produk lokal berbasiskan sumber daya alam dan tradisi dari setiap wilayah di Indonesia,” pungkas Wury. (saq/red)