Sepanjang 2019, Total Investasi Capai Rp 6 Triliun

by Muhammad Reza

Sepanjang 2019, Total Investasi Capai Rp 6 Triliun

Infografis

TANJUNG SELOR – Selama 2019, total capaian realisasi investasi di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mulai triwulan I hingga IV mencapai Rp 6 triliun lebih. Sementara total rencana investasi yang dihimpun selama triwulan I hingga IV mencapai Rp 31,3 triliun dengan total proyek sebanyak 266 proyek. Demikian disampaikan Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie sesuai data proyeksi rencana dan realisasi investasi Provinsi Kaltara Tahun 2019 yang dirilis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltara, Kamis (26/12).

Secara garis besar, untuk triwulan IV 2019 (hingga 20 Desember), jumlah proyek yang direalisasikan sebanyak 69. Proyek itu, terdiri dari 49 proyek dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan 20 lagi dari Penanaman Modal Asing (PMA). “Melihat kondisi yang ada, saya optimis pertumbuhan investasi di Kaltara akan terus meningkat. Ini sejurus dengan prakiraan pertumbuhan ekonomi Kaltara yang meningkat pada tahun depan,” jelas Irianto.

Diungkapkan Gubernur, sesuai analisa Bank Indonesia (BI), pada tahun depan pertumbuhan ekonomi Kaltara sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan investasi. “Jadi, BI menganalisis bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltara akan tumbuh meningkat dibandingkan 2019 dengan range sebesar 7,18 hinggga 7,58 persen (yoy). Pertumbuhan ini diperkirakan bersumber dari berbagai lapangan usaha utama di Kaltara,” urai Gubernur.

Dari sekian lapangan usaha utama itu, lapangan usaha konstruksi diperkirakan mengalami pertumbuhan tertinggi yang didorong oleh adanya percepatan realisasi investasi pembangunan PLTA Sei Kayan yang telah memasuki tahap I untuk proyek sebesar 900 megawatt. Lalu, dimulainya rencana konstruksi 2 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) baru di wilayah Kaltara, kelanjutan pembangunan jalan perbatasan Malinau-Krayan, serta pembangunan beberapa

gedung dan sarana perkantoran di wilayah Kaltara oleh beberapa instansi.

Tak itu saja, BI juga menaksir bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltara turut ditopang oleh lapangan usaha industri pengolahan. Selain didukung oleh kondusifnya sisi suplai (prakiraan cuaca cukup baik), outlook harga CPO mendorong tingginya produksi CPO. “Meskipun proyeksi harga komoditas stagnan pada 2020 sebesar USD 575 per kilogram oleh World Bank dalam CMO. Namun terdapat beberapa insentif yang dilakukan oleh pemerintah seperti insentif pajak ekspor dan penerapan B30 di 2020 akan meningkatkan serapan CPO domestik, dan menjaga kinerja industri kelapa sawit untuk tetap kuat,” ulas Irianto. Selain itu, lapangan usaha perdagangan juga turut memberikan andil pertumbuhan sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat pada tahun depan.

Terpisah, kepala DPMPTSP Kaltara, Risdianto menjelaskan bahwa sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), peluang investasi tahun depan, memang cukup mengandalkan realisasi investasi PLTA di Kaltara. “Untuk PLTA Kayan, total investasi pembangunan Bendungan Kayan I sampai dengan V sekitar Rp 280 T,” kata Risdianto.

Adapula proyek besar lain yang akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Kaltara pada tahun depan. Seperti, pembangunan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, dan pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor. “Insya Allah, investasi di Kaltara akan mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun,” tutup Risdianto.(humas)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.