SEBATIK, MK – Janji pemerintah untuk membuka akses resmi sebatik, Nunukan dan Tawau, Malaysia dipertanyakan lagi oleh masyarakat Pulau Sebatik. Pasalnya, permintaan untuk segera dibukanya akses resmi tersebut sedang dinanti masyarakat pulau sebatik sejak mencuatnya rencana pembukaan akses tersebut oleh forum Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek Malindo) Desember 2017 lalu.
Selain pernah dibahas dalam forum tersebut, perwakilan pemerintah Malaysia sudah pernah melakukan kunjungan ke Dermaga Pangkalan Batu Desa Sei Pancang, Sebatik Utara untuk memastikan persiapan jalur resmi tersebut pada bulan juni 2017 lalu. Hasil kunjungan itu belum mebuahkan hasil yang pasti mengenai kapan rute tersebut bisa dibuka.
Menanggapi hal ini Andi Zakaria, ST Anggota DPRD Prov. Kaltara cukup menyayangkan rencana pembukaan jalur resmi kedua daerah perbatasan itu hingga kini belum dibuka. Padahal speedboat yang bakal dijadikan modal teranfortasi utama untuk jalur resmi rute tersebut sudah disiapkan. Nanti kita akan tindak lanjuti karena pihak kami (DPRD Kaltara) juga belum mengerti secara pasti permasalahannya. Apalagi itu kan memang aspirasi masyarakat Sebatik saat kita melakukan kunjungan (reses).
Warga sebatik mengiginkan ke Tawau tidak secara ilegal lagi atau secara sembunyi-sembunyi lagi. Mereka itu sebenarnya mengiginkan jalur resmi, entah itu menggunakan speedboat ataupun kapal dan lain-lain sebagainya. Tidak hanya itu warga pulau Sebatik yang akan menuju ke Tawau tidak lagi diharuskan menuju ke pulau Nunukan untuk mendapatkan cap paspor dari kantor imigrasi Nunukan ataupun menggunakan jalur resmi yang berada di Nunukan. Hal itu cukup dikeluhkan oleh masyarakat Pulau Sebatik karena harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak serta menempuh perjalanan yang cukup jauh lagi. (HMS)