Tanjung Selor, MK – Anggaran pendidikan di provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) naik signifikan menjadi 20,23 persen dari total APBD Provinsi Kaltara Rp. 2,9 Triliun atau sebesar Rp. 586,6 miliar. Anggaran untuk pendidikan sebelumnya hanya 14 persen dari Rp. 2,7 triliun atau sebesar Rp. 378 miliar pada APBD 2016.
Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi kaltara, Asnawi Arbain mengatakan, kenaikan ini mengacu pada target perbaikan pendidikan baik di sektor formal maupun non formal.
“Dengan besarnya anggaran yang ada saat ini tentu kita harap sarana dan prasarana yang ada bisa lebih baik lagi, “kata Asnawi.
Besarnya nilai yang dialokasikan untuk pendidikan di Kaltara, diharapkan menunjang kompetensi dan kesejahteraan tenaga pendidik agar lebih berdaya saing. “Kita tentu mau kualitas guru – guru di Kaltara bisa lebih mumpuni dan iklim dunia pendidikan semakin baik kedepan, “ujarnya.
Adapun kenaikan anggaran di sektor pendidikan, kata politisi Partai Amanat Nasional tersebut, didasarkan pada beralihnya suatu dana kewenangan SMA/SMK sederajat yang membuat seluruh komponen administrasi, teknis pelaksanaan hingga penggajian guru resmi ditangani Polsek.
Dirinya juga menyebutkan, bahwa tahun 2016 lalu anggaran pendidikan sudah cukup terserap maksimal, yakni diatas 70 persen, sehingga diharapkan tahun ini dapat lebih maksimal.
Ia mengatakan dengan kebijakan anggaran yang diberikan dapat dimanfaatkan secara tepat sasaran sehingga tidak ada lagi persoalan seperti bangunan tak layak dan lainnya. “Melihat besarnya anggaran, saya tidak mau dengar lagi ada sekolah yang numpang, kebanjiran, hingga fasilitas yang kurang memadai, “Tegasnya. (HMS)