Reporter: Ayu/Humas Pemda Nunukan
Nunukan –Metrokaltara.com: Isu terjadinya kekurangan bahan pangan di Sebatik menjadi perhatian pemerintah kabupaten Nunukan untuk segera menindaklanjuti laporan untuk memastikan isu yang terjadi tersebut mengingat tidak ada laporan dari kecamatan maupun masyarakat yang ada di Pulau Sebatik, hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Drs Tommy Harun MSi.
“Kami merasa sangat terkejut karena tidak pernah menerima laporan baik dari camat maupun masyarakat, terkait adanya kekurangan bahan pokok diwilayah Sebatik,†ujarnya.
Dikatakan, terjadinya isu tersebut merupakan rentetan kejadian akibat di berhentikannya kapal-kapal yang beroperasi di Sebatik untuk masuk diwilayah Tawau Malaysia oleh pemerintah Malaysia, Karena pada bulan Agustus 2012 pernah di hentikan operasional kapal-kapal yang dari Sebatik, setelah upaya Pemerintah kabupaten Nunukan melakukan negosiasi dengan pemerintah Malaysia di Tawau maka diberikan tenggang waktu untuk beroperasi hingga bulan Desember 2012, namun setiap kapal harus memnuhi persyaratan yang memenuhi standar keselamatan pelayaran, namun hingga batas yang telah ditentukan pemerintah Malaysia maka Bulan Desember pengoperasian kapal dari Sebatik menuju Tawau Malaysia dihentikan karena dianggap tidak layak laut dan kapal-kapal yang berasal dari Sebatik tidak sandar dipelabuhan resmi yang ada di Tawau.
“Setelah dilakukan pemberhentian kapal-kapal dari sebati menuju Tawau, Pemkab Nunukan telah melakukan berbagi upaya dan menggelar pertemuan dengan pemerintah Malaysia di Tawau, membahas terkait perdagangan tradisional yang selama ini terjadi antara Sebatik dengan Tawau Malaysia dan akhirnya hingga saat ini dapat dilaksanakan untuk perdagangan tradisional,â€ujarnya.
Namun dikatakan, untuk saat ini yang tidak bisa dilakukan adalah Lintas Batas dari Sebatik menuju Tawau, sehingga masyarakat Sebatik yang ingin ke Tawau harus melalui Nunukan untuk menuju Tawau, hal tersebut menimbulkan biaya tinggi bagi masyarakat dibandingkan harus menyeberang dari sebatik menuju Tawau dibandingkan dari Nunukan ke Tawau.
“Kalau penumpang yang akan menuju Tawau menggunakan PLB memang dihentikan sejak Januari 2013 dan hingga saat ini penumpang tidak diperkenankan menuju Tawau dari Sebatik menggunakan PLB,†ujarnya.
Ditambahkan, di Sebatik pada bulan September lalu dilaksanakan panen raya padi yang dihadari oleh Anggota DPR-RI dari Partai Golongan Karya, Gubernur Kalimantan Utara, Sekretaris Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal sehingga Sebatik dianggap swasembada beras.(Rz)