Dengan Revolusi Mental, Kaltara Bisa Maju dan Sejahtera

by Muhammad Aras

PEMBICARA : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat menjadi pembicara pada Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan di Gedung Pertemuan Lantai 5 Kantor Bupati Nunukan, Selasa (26/6).

NUNUKAN, MK – Merealisasikan revolusi mental, adalah kesiapan untuk melakukan perubahan mendasar yang sangat cepat pada karakter, perilaku dan cara hidup. Khusus bagi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), menurut Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie ada 3 bidang kehidupan yang dapat diperbaiki lewat revolusi mental.

“Bila ini dilakukan, insya Allah dalam 5 tahun Kaltara akan makin sejahtera dan maju juga daerahnya,” kata Gubernur saat membuka sekaligus menjadi pembicara pada Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan di Gedung Pertemuan Lantai 5 Kantor Bupati Nunukan, Selasa (26/6).

Ketiga hal itu, disebutkannya, antara lain pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat. “Tak perlu proyek mercusuar atau proyek macam-macam lainnya. Saya minta tolong kepada bupati juga kepala daerah se-Kaltara untuk dapat memperhatikan ketiga hal ini,” ujarnya.

Dalam hal ini, contoh kegiatan yang sudah direalisasikan Pemprov Kaltara, seperti Program BBM Satu Harga di Krayan, Nunukan. Lalu, program JKN melalui Kartu Kaltara Sehat yang didanai APBD Provinsi, dan saya mohon dukungan pemerintah daerah untuk merealisasikannya dan menganggarkannya di APBD Kabupaten,” urai Irianto.

Secara umum, kata Irianto, revolusi mental sendiri memiliki 3 tujuan. Pertama mengubah cara pandang, kedua cara berpikir dan ketiga cara bekerja. “Kita jangan lari dari tujuan, agar tidak boros melakukan revolusi mental,” kata Gubernur.

Pada acara hasil kerja sama dengan Pusat Kajian Pelatihan dan Pendidikan Aparatur (PKP2A) III Lembaga Administrasi Negara (LAN) Samarinda-Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Nunukan ini, Gubernur mengingatkan kepada setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kaltara, untuk membaca sejarah dan memahami peristiwa yang ada.

“Semua bangsa di dunia sudah melakukan revolusi mental. Contohnya AS yang merdeka hampir 200 tahun, sudah melakukan revolusi mental sejak merdeka. Lalu RRT (Republik Rakyat Tiongkok) atau China, yang revolusi mentalnya terus bergulir bahkan RRT menjadi model yang ditiru negara lain. Semua ini terjadi hanya dalam waktu 45 tahun terakhir. Rakyat RRT juga sudah sejahtera. Dan, harus diingat 11 persen rakyat RRT beragama Islam,” jelas Irianto.

Gubernur juga menyinggung soal perubahan yang terjadi dari negara tetangga, Malaysia. “Bicara soal perubahan, saya juga baru pulang dari Kuala Lumpur, Malaysia dan melihat secara langsung kehidupan masyarakat Malaysia pasca terpilihnya Mahathir Muhammad sebagai PM Malaysia. Nyatanya, tak banyak yang terjadi, semuanya berjalan normatif. Ini artinya, perubahan itu pasti terjadi, dan perlu siap atasnya,” ungkap Gubernur. (humas)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.