Jakarta: Eks Komandan Tim Mawar Mayor Jenderal (Purn) Chairawan K Nusyirwan melaporkan majalah Tempo terkait pemberitaan berjudul “Tim Mawar dan Rusuh Sarinah” ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Dia tak terima dengan isi berita itu.
Eks Komandan Tim Mawar Mayor Jenderal (Purn) Chairawan K Nusyirwan (kemeja biru muda)
“Melaporkan majalah Tempo karena pemberitaannya di halaman depan. Saya keberatan, itu saja,” ucap Chairawan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Juni 2019.
Dia datang sekitar pukul 12.56 WIB ditemani kuasa hukumnya Hedriansyah. Chairawan mengenakan kemeja biru muda dan celana bahan.
Chairawan tidak berbicara banyak ketika ditanya mengenai pelaporan tersebut. Pelaporan ke Bareskrim Polri, kata dia, atas tuduhan pencemaran nama baik.
“Nanti, nanti saja yah selesai lapor,” ungkap dia.
Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019 memuat berita terkait kerusuhan 21-22 Mei 2019. Di dalam tulisan, Tempo menyebut ada keterlibatan Tim Mawar saat aksi di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) itu.
Tim Mawar pernah terlibat dalam penculikan aktivis 1998. Salah satu eks anggota Tim Mawar, Fauka Noor Farid, ada dalam pemberitaan “Tim Mawar dan Rusuh Sarinah” yang ditulis Tempo. Fauka adalah anak buah calon presiden Prabowo Subianto semasa di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Dia diduga beberapa kali membuat pertemuan membahas rencana aksi demo penolakan hasil pemilihan umum (pemilu) yang berujung ricuh. Pertemuan dilakukan di Kantor Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Kertanegara, Jakarta Pusat, dan di hotel dekat Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. (medcom.id)
