Fahri Sebut Survei LSI Denny JA Berbahaya

by Muhammad Reza

Jakarta – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai hasil-hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mulai aneh. Terutama, hasil temuan soal mayoritas pemilih muslim yang disurvei ingin Indonesia seperti Timur Tengah.

“Menurut saya surveinya mulai berbahaya karena memasukan elemen-elemen adu domba antar-warga negara,” kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2019.

Fahri mengaku semakin kurang respek terhadap LSI Denny JA. Sebab menurut dia materi survei lembaga itu belakangan ini cenderung tendesius dan mengadu domba.

“Siapa yang mau jadi Timur Tengah orang negara bubar, ini kan otaknya kayak enggak masuk gitu loh,” ujarnya.

Fahri juga meragukan hasil survei elektabilitas kandidat Pilpres 2019 versi LSI Denny JA. Fahri menyebut survei LSI Dennt JA sarat ‘pesanan’. Survei juga dinilai hanya untuk menggiring opini.

“Ya atur-aturlah kira-kira begitu. Menggiring opini tujuannya, namanya otak-atik,” ungkapnya.

Sebelumnya, LSI Denny JA merilis hasil survei terkini Pilpres 2019. Simulasi disebut dilakukan dengan metode pencoblosan kertas suara oleh responden. Hasilnya, elektabilitas Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Di kalangan pemilih minoritas, mereka yang mendukung Jokowi-Ma’ruf sebanyak 80,3 persen. Sedangkan, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 11,6 persen.

Sementara, pemilih muslim yang mendukung Jokowi-Ma’ruf sebanyak 55,7 persen dan 33,6 persen memilih Prabowo-Sandi. Sebanyak 0,7 persen suara tidak sah, dan 10 persen menyatakan rahasia atau belum memutuskan.

LSI Denny JA juga meriset tentang pergeseran sentimen agama setelah enam bulan masa kampanye. Hasilnya, ada 3,5 persen pemilih muslim yang menyatakan Indonesia harus seperti Timur Tengah. Mereka yang menyatakan ini adalah pemilih muslim yang memilih Prabowo-Sandi.

“Yang ingin Indonesia khas Pancasila, lebih banyak pendukung Jokowi- Ma’ruf. Yang ingin Indonesia seperti Timur Tengah, adalah pemilih Prabowo-Sandiaga,” ujar peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa dalam di Kantornya, Jakarta, Selasa, 5 Maret 2019.

Survei ini dilakukan pada 18 -25 Februari 2019. Penelitian ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan melibatkan 1.200 responden.

Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner. Adapun, margin of error dalam penelitian ini lebih kurang 2,9 persen.

LSI Denny JA menyebut penelitian menggunakan biaya sendiri. Sumber dananya, berasal dari keuntungan jasa konsultan politik yang dilakukan di tingkat pemilihan daerah.

Sumber: Medcom.id

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: