Tarakan, MK – Kapal tongkang Anand 12 yang pernah disandera kelompok separatis Abu Sayyaf akhirnya tiba di Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XIII, Kelurahan Mamburungan, Kota Tarakan, Kaltara, Minggu (08/05) sekitar pukul 19.00 Wita.
Kapal tongkang Anand 12 itu ditarik oleh kapal Tug Boat (TB) Ferdeco 103 milik Pemerintah Malaysia selama dua hari menuju Tarakan dan dikawal oleh KRI Mandau milik TNI Angkatan Laut .
Kapal tongkang batu bara itu langsung diserahkan oleh pihak Angkatan Laut kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan yang selanjutnya i serahkan ke pihak perusahaan PT. NSJ selaku pemilik hak kapal.
“Kapal tongkang Anand 12 sudah diserahkan ke pihak KSOP selaku otoritas pelabuhan Tarakan, Kalimantan Utara,” ujar Asops Lantamal XIII Kolonel Laut (P) Djamaluddin Malik kepada Metro Kaltara, Senin (09/05).
Terkait pengamanan perairan perbatasan ditindaklanjuti di tingkat atas. KRI selalu siap sepanjang tahun untuk digunakan mengamankan wilayah perbatasan.
“Selaku otoritas pelabuhan, kapal yang kita terima akan diserahkan pemilik perusahaan yang mewakili,” aku Capt Benyamin RA selaku Pelaksana Harian KSOP.
Rencananya kapal itu dibawah ke Banjarmasin ditarik oleh kapal Brahma 10. Sedangkan kapal tugboat Brahma 12 kini masih berada di Tawi-Tawi Filipina. “Ini kita tunggu proses selanjutnya dari KPLP selaku pihak Syahbandar karena dokemun tongkang ini semuanya sudah gak ada. Dokumen itulah nanti yang kita lengkapi, kalau sudah komplit baru dikembalikan ke Banjarmasin,” tutur Zulvikar selaku Port Capten Brahma 12 PT. NSJ.
“Tugboat Brahma 12 masih di tawi-tawi (Filipina). Untuk kepulangan kapal itu kita tunggu dari pemerintah khususnya pemerintah Indonesia,” tuturnya. (aras/MK*1)