Festival Budaya Irau KTT 2024, Pancing Masyarakat Luar Untuk Menyaksikan

by Isman Toriko

TANA TIDUNG, MK – Perayaan Pesta Budaya Irau ke 7 di Kabupaten Tana Tidung, mengundang banyak masyarakat luar untuk datang langsung ke Tana Tidung hanya untuk menyaksikan rangkaian acara selama irau berlangsung.

Festival pesta budaya irau tahun 2024 di Kabupaten Tana Tidung banyak sekali menampilkan berbagai macam perlombaan, namun acara inti yang akan dinantikan masyarakat ialah penurunan ajung berambang.

Antusias masyarakat bukan hanya dari Kabupaten Tana Tidung sendiri, namun juga masyarakat dari Malinau, Tanjung Selor, Tarakan bahkan dari luar daerah Kaltara pun datang untuk menyaksikan perhelatan acara irau tersebut.

Arlan (35) salah satu pendatang yang sengaja datang dari Jakarta hanya untuk menyaksikan acara Irau yang akan di gelar Kabupaten Tana Tidung.

“Unik kalo saya rasa, saya sangat menyukai hal-hal yang unik. Kalimantan mempunyai banyak budaya yang memang harus dilestarikan seperti irau ini,” katanya.

Ia pun sengaja datang bersama dengan kedua rekan nya, yang tak lain hanya ingin melihat tradisi budaya Adat Tidung.

“Yang buat saya tertarik itu kan ada tu yang namanya Ajung Berambang perahu yang akan dihanyutkan di sungai sesayap,” jelasnya.

Sebagai orang asli Jakarta ia pun tergerak untuk dapat menyaksikan langsung acara tersebut, di mana ia mengatakan hanya Kalimantan yang mempunyai budaya yang unik begitupun dengan makanan nya.

“Ajung Berambang ya namanya, nah ini buat saya ke KTT ini saya sudah lihat sih prosesi penurunan perahu ini yang saya saksikan prosesi nya dihanyutkan. Selain itu juga banyak stand- stand OPD dan bahkan tradisi-tradisi tidung dan juga Dayak Bulusu yang buat saya banyak tertarik untuk menyaksikan,” ungkapnya.

Bukan hanya warga dari luar Kaltara yang tertarik akan budaya irau, namun Faisal (37) beserta isteri dan keluarganya pun sengaja datang dari Berau (Kalimantan Timur) hanya ingin melihat festival budaya Irau.

“Sudah seminggu di sini (KTT) saya sudah menyaksikan berbagai macam perlombaan bahkan kemaren juga sempat saksikan pelepasan Ajung Berambang,” katanya.

Menurutnya, masyarakat di Kabupaten Tana Tidung mempunyai dua suku asli Tidung dan juga Dayak Belusu. Yang mana katanya, kedua suku tersebut sangat kompak dan harmonis.

“Saya ke sini liat orang dayak maupun orang Tidung nya semuanya ramah, perbedaan budaya bukan jadi penghalang bagi keduanya. Saya sangat kagum di KTT ini,” tukasnya.

Selain ramah, ia juga memuji keramahan para masyarakat yang ada di Kabupaten Tana Tidung yang tak memandang masyarakat luar datang ke KTT.

“Kemaren pas penurunan Ajung Berambang itu saya sama isteri cuma liat aja. Ini tentu mambawa kesan sendiri bagi kami warga luar,” katanya

Ia pun berharap, agar semua budaya jangan dijadikan perbedaan. Dengan adanya irau seperti saat ini tentu bisa membawa budaya Tidung dan Dayak Belusu lebih dikenal ke luar daerah.

“Semoga ini akan terus digalakkan, penampilan adat suku budaya ini bisa menjadi ajang promosi keluar bahkan hingga ke macan negara,” pungkasnya. (rko)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.