HIPMI Kaltara Siap Berkontribusi di KIHI Tanah Kuning-Mangkupadi

Rencanakan Buat MoU dengan Pihak Pengelola Kawasan Industri

by Muhammad Reza

TANJUNG SELOR, MK – Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kaltara, Ahmad Syamsir Arief menyatakan, pengusaha lokal Kaltara siap turut berkontribusi pada industri besar yang akan dibangun di daerah ini. Salah satunya di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi.

Arief mengungkapkan, pihaknya sudah sempat bertemu dan berkomunikasi dengan salah satu pengelola kawasan industry di KIHI Tanah Kuning-Mangkupadi, yaitu PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI).

“Kita sudah ketemu dan berkomunikasi denga pihak pengelola (PT KIPI). Namun sampai saat ini, dari mereka belum ada tindak lanjut lagi,” kata Arief. Disebutkan, pertemuan dilakukan pada awal November 2022.

Untuk membuktikan keseriusan HIPMI dalam berkontribusi terhadap pembangunan kawasan industry di Kaltara, Arief mengatakan, pihaknya akan kembali berkomunikasi dengan pihak pengelola kawasan (KIPI). Bahkan jika diperlukan akan membuat nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja samanya.

Selain sudah bertemu dengan pihak PT KIPI, Arief mengatakan, HIPMI Kaltara juga sudah menemui Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan itu, Ahmad Syamsir Arief meminta agar menteri investasi, dalam hal ini dari Pemerintah, dapat memfasilitasi pengusaha daerah di Kaltara, utamanya kader HIPMI untuk bisa ikut ambil bagian dalam mega proyek kawasan industri di Tanah Kuning-Mangkupadi, Bulungan.

“Saya minta komitmen pemerintah untuk memfasilitasi pengusaha lokal dengan investor asing di kawasan industri hijau. Jangan hanya menjadi jargon atau wacana tanpa langkah kongkrit. Harus ada kolaborasi kedua belah pihak,” kata Ahmad Syamsir Arief, seperti dikutip dari salah satu media lokal setempat.

Selain itu, Arief berharap KIPI sebagai pengelola kawasan industri hijau juga berkomitmen melibatkan pengusaha muda lokal di Kaltara. “Dengan begitu pengusaha daerah bisa ‘naik kelas’ dan memperkecil kesenjangan antara pengusaha lokal dan investor asing,” ucapnya.

Arief menuturkan, HIPMI Kaltara siap menunjukkan kapabilitas kadernya agar dapat memenuhi spesifikasi yang diharapkan oleh investor asing. “Kami telah menemui pihak pengelola kawasan industri hijau Tanah Kuning. Nanti akan ditindaklanjuti dengan business matching antara PT KIPI dengan pengusaha muda yang tergabung di HIPMI Kaltara,” ujarnya.

Ia menambahkan, Menteri Investasi dan Kepala BKPM RI merespon sangat positif atas apa yang disampaikan HIPMI Kaltara, dan berjanji akan mengawal agar terjadi kolaborasi antara investor asing dan pengusaha lokal. “Kami sangat mengapresiasi komitmen pemerintah daerah dalam pelibatan pengusaha lokal. Tentunya ini harus kita kawal bersama agar secepatnya teraktualisasi,” tuturnya.

DORONG HIPMI TURUT BERPERAN

Sementara itu, salah satu tokoh yang berpengalaman, baik di birokrasi, maupun dunia usaha, Dr Ir H Suheriyatna MSi turut memberikan masukan dan pandangan terhadap para pengusaha muda di Kaltara, yang tergabung dalam HIPMI.

Suheriyatna yang kini sebagai anggota Tim Pemantau dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional (TPE-PSN) Kementerian PUPR RI itu menyebutkan, kawasan industri hijau Indonesia di Tanah Kuning-Mangkupadi, Bulungan, merupakan salah satu PSN yang juga menjadi bagian yang turut dalam pemantauannya.

Dirinya sangat sepaham dengan HIPMI Kaltara. Bahkan mendorong pengusaha lokal, turut berperan sekaligus berkontribusi dalam industry besar yang diproyeksikan menjadi kawasan industry hijau terbesdar di Asia ini.

Sebagai pejabat yang juga pengusaha senior, sekaligus berpengalaman di birokrasi, Suheriyatna banyak memberikan masukan dan motifasi kepada para pengusaha Kaltara yang terhimpun di dalam HIPMI. Tak hanya itu, Bang Yatna—sapaan akrabnya juga memberikan tantangan kepada HIPMI Kaltara untuk membuat gebrakan dalam upaya bersama memajukan Kaltara.

Seperti diketahui, saat ini di Kaltara telah dimulai beberapa proyek besar, yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional. Seperti Kawasan Industri Hijau Indonesia di Tanah Kuning-Mangkupadi, kemudian ada PLTA, juga pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor.

“Dengan adanya proyek besar ini, menjadi peluang besar bagi para pengusaha muda Kaltara. Untuk itu, saya tantang teman-teman pengusaha muda Kaltara untuk membuat gebrakan dukung pengembangan produk UMKM lokal, sebagai antisipasi proyek skala besar yang nanti ada di Kaltara (Kawasan Green Industri), Kota Baru Mandiri, serta PLTA Sei Kayan dan Sei Mentarang,” ungkap Suheriyatna.

Terkait dengan kerjasama dengan pihak pengelola maupun investor yang masuk ke dalam kawasan industry, Suheriyatna menyarankan agar dibuat nota kesepahaman atau MoU antara HIPMI dengan pihak pengelola, dalam hal ini salah satunya dengan PT. KIPI.

Bahkan, Suheriyatna, sabagai salah satu yang berperan aktif dalam melahirkan gagasan kawasan industry tersebut, siap memfasilitasi MoU antara HIPMI Kaltara dengan pihak pengelola kawasan, maupun investor di KIHI Tanah Kuning-Mangkupadi. (*/rz)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.