- Program Pembangunan Banyak Masuk RPJMN
Jakarta, metrokaltara.com – Penjabat Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie mengatakan berkat doa bersama seluruh elemen masyarakat Kaltara dan upaya kerja keras semua pihak. Serta buah hasil menjadi tuan rumah pelaksanaan musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 Regional Kalimantan. Khususnya dengan kedatangan Presiden RI Ir H Joko Widodo ke Tarakan, Sebatik dan Nunukan, membuat perhatian pemerintah pusat di wilayah Kaltara yang selama ini terisolir, terpencil dan minim sarana dan prasarana infrastruktur menjadi lebih besar.
Hal ini, lanjut Irianto ditunjukkan dengan banyaknya usulan program atau kegiatan pembangunan yang diakomodir dalam RPJMN yang dibahas dalam musrenbangnas yang dibuka Presiden RI Joko Widodo di Jakarta, Kamis (18/12) lalu. Dengan demikian dalam kurun 2015-2019 mendatang, berbagai usulan yang telah masuk akan menjadi prioritas pemerintah pusat untuk direalisasikan lewat penganggaran APBN.
“Alhamdulillah usulan program atau kegiatan Kaltara mendapat respon positif sehingga banyak usulan yang diakomodir dalam RPJMN 2015-2019 mendatang. Hal ini sesuai dengan komitmen Pak Presiden untuk mewujudkan Nawacita ke tiga, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Wilayah perbatasan Kaltara merupakan salah satu wilayah pinggiran terluar Indonesia,â€ujar irianto, Minggu (21/12)
Menindaklanjuti kedatangan Presiden RI ke Kaltara beberapa waktu lalu, lanjut Irianto dirinya akan menyampaikan paparan di depan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, di Gedung Bappenas, Selasa (23/12) mendatang. Hal ini dalam rangka mendetailkan berbagai program dan kegiatan di Kaltara khususnya yang menjadi program strategis Presiden RI.
Ia mengatakan beberapa usulan yang masuk RPJMN diantaranya pembangunan rumah khusus di daerah perbatasan meliputi sebanyak 230 KK di Kecamatan Krayan Selatan dan 845 KK di Kecamatan Lumbis Ogong. Penyediaan lahan yang dibutuhkan untuk 230 KK sebanyak 400 Ha dan seluas 600 Ha untuk 845 KK. Selain itu akan dilengkapi dengan pembangunan infrastruktur kawasan pemukiman yang terdiri dari jalan lingkungan, jaringan air bersih, sanitasi dan jaringan penerangan jalan dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal.
Usulan lain yang juga diakomodir, lanjut Irianto pembangunan menara telekomunikasi di di Tarakan sebanyak satu unit, Bulungan sebanyak dua unit, Malinau 4 unit, Tana Tidung sebanyak dua unit dan di Nunukan sebanyak 5 unit. Selain itu untuk usulan bidang kesehatan direncanakan akan dilakukan pembangunan RS Pratama di daerah terpencil dan perbatasan serta pembangunan RSU Provinsi di Tanjung Selor.
“Begitu pula dengan Ikon Baru Kaltara di masa depan yaitu Pembangunan jembatan Bulungan ke Tarakan atau Jembatan Bulan sebagai pendukung pengembangan Kota Baru Tarakan dalam rangka mendukung Kebijakan Strategis Perkotaan Nasional (KSPN) telah diakomodir dalam RPJMN 2015-2019 mendatang,â€ujarnya.
Irianto mengatakan tema pelaksanaan musrenbangnas lalu yaitu “Pembangunan Berkualitas Menuju Bangsa Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian”. Dalam kesempatan itu Presiden RI menyampaikan kunci dari keberhasilan pembangunan adalah kebijakan publik yang benar dan tepat. Hal ini akan berdampak pada kemajuan sebuah kota, provinsi, yang pada akhirnya akan kian maju sebuah negara. Selain itu Presiden juga menyampaikan ada enam bidang yang harus diperbaiki kebijakan publiknya yang meliputi bidang ketahanan pangan, energi, perijinan, maritim, infrastruktur, serta akhlak manusianya.
“Usai pelaksanaan musrenbangnas kemarin akan menghasilkan rancangan akhir RPJMN 2015-2019 sebelum ditetapkan menjadi RPJMN 2015-2019 oleh Pak Presiden melalui Peraturan Presiden pada Januari 2015 mendatang,â€ujarnya.
(Rz/hmsprov)
Â
Beberapa Usulan yang Diakomodir dalam RPJMN 2015-2019 :
- Jalan perbatasan poros utara prioritas mulai Tau Lumbis-Long Midang-Long Nawang untuk mendukung wilayah perbatasan negara
- Koridor jalan Bulungan menuju Bulungan untuk mendukung perbatasan negara
- Pembangunan jembatan Bulungan ke Tarakan atau Jembatan Bulan sebagai pendukung pengembangan Kota Baru Tarakan dalam rangka mendukung Kebijakan Strategis Perkotaan Nasional (KSPN)
- Pembangunan Jalan Tanjung Selor-Tanah Kuning-Mangkupadi hingga Tanjung Batu (Berau) dalam rangka mendukung KSPN dan KIPI Tanah Kuning dengan status jalan diusulkan menjadi jalan nasional
- Pembangunan irigasi di Tanjung Buka, Bulungan dan Sembakung, Nunukan dalam rangka mendukung program food and rice estate
- Pembangunan lima bendungan di Sungai Kayan, Bulungan dan tiga bendungan di Sungai Mentarang, Malinau dalam rangka mendukung pengembangan PLTA 6080 MW dan 5000 MW serta mendukung program food and rice estate. Telah dilakukan peletakkan batu pertama 2014
- Pembangunan embung di Kota Tarakan untuk mendukunng pencapaian target 100 persen air bersih dan untuk lokasi dan kesiapan akan didiskusikan lebih lanjut
- Pembangunan jalan tol atau high way Tanjung Selor, Kaltara menuju Tanjung Redeb, Kaltim sepanjang 75 km. Telah ada MoU antara Pemprov Kaltara bersama Kaltim, serta Pemkab Bulungan dan Pemkab Berau. Tahun 2015 akan dilakukan Feasibility Study (FS)
- Pembangunan Ring Road Kota Tarakan, Nunukan, Malinau dan Tanjung Selor. Telah ada DED. Untuk Tarakan dan Nunukan telah dilaksanakan pembangunan dengan menggunakan dana APBD
- Pembangunan rumah khusus di daerah perbatasan 230 KK di Kecamatan Krayan Selatan dan 845 KK di Kecamatan Lumbis Ogong. Penyediaan lahan seluas 230 KK sebanyak 400 Ha dan seluas 600 Ha untuk 845 KK
- Pembangunan Infrastruktur kawasan pemukiman untuk rumah khusus di daerah perbatasan. Infrastruktur terdiri dari jalan lingkungan, jaringan air bersih, sanitasi dan penerangan jalan (PLTS komunal)
- Pembangunan konsep persampahan ramah lingkungan di ibukota Kaltara dimana telah ada lahan seluas 16 Ha tetapi belum ada akses jalan dan jembatan.
- Pembangunan IPA Sungai Hanjulung dan Sungai Bengawan dimana seumber air baku berasal dari embung
- Pembangunan jalan menuju Pelabuhan regional di Pesawan, Bulungan sepanjang 15 km dimana diusulkan menjadi jalan nasional karena lahan telah siap tetapi desain belum ada
- Peningkatan kapasitas bandara Tanjung Harapan agar disiapkan dokumen perencanaan (review terhadap masterplan dari semula kabupaten menjadi ibukota provinsi) dan ketersediaan lahan
- Peningkatan Bandara Perintis Binuang, Kecamatan Krayan Selatan. Agar disiapkan studi dan penyediaan lahan
- Pembangunan pelabuhan bongkar muat barang di Pesawan, Tanjung Selor agar hasil studi dikoordinasikan dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Hubungan Laut serta disesuaikan dengan RTRW
- Pengembangan Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan merupakan kewenangan PT Pelindo
- Peningkatan Pelabuhan Ferry di Ancam, Bulungan agar diselesaikan masalah lahan dan ketersediaan jalan akses
- Pengembangan Pelabuhan Malundung, Tarakan merupakan kewenangan PT Pelindo
- Pengembangan Pelabuhan Sebatik, Nunukan sudah menjadi prioritas
- Pembangunan pelabuhan internasional di Tanah Kuning, Bulungan agar dipersiapkan tahapan perencanaan dan berkoordinasi dengan Ditjen Hubla
- Pembangunan Pelabuhan Bebatu, Tana Tidung agar diselesaikan permasalahan asset
- Pembangunan bandara Sebatik agar dipersiapkan tahapan perencanaan dan berkoordinasi dengan Ditjen Hubungan Udara (Hubud). Untuk mendukung kawasan perbatasan
- Pengadaan kapal penyeberangan lintas Sebatik, Nunukan menuju Tawau, Malaysia agar dilakukan kajian akan kebutuhan kapal dan dilakukan koordinasi dengan Ditjen Perhubungan Darat untuk mendukung kawasan perbatasan
- Pembangunan menara telekomunikasi di di Tarakan sebanyak satu unit, Bulungan sebanyak dua unit, Malinau 4 unit, Tana Tidung sebanyak dua unit dan di Nunukan sebanyak 5 unit
- Untuk usulan bidang kesehatan direncanakan akan dilakukan pembangunan RS Pratama di daerah terpencil dan perbatasan serta pembangunan RSU Provinsi di Tanjung Selor.