- Irianto Jadi Irup Hari Nusantara
 Nunukan, metrokaltara.com – Peluang dan potensi kelautan dan perikanan di Kalimantan Utara yang besar merupakan laboratorium alam yang harus dimanfaatkan dan dikembangkan. Dalam rangka optimalisasi produksi hasil tangkapan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan demikian diharapkan berdampak positif bagi nelayan yaitu terjadinya peningkatan taraf hidup.
Hal itu diungkapkan Penjabat Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie usai bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) dalam Peringatan Hari Nusantara ke-14 di Mako TNI AL Pantai Ecing, Nunukan, Senin (22/12). Hadir dalam upacara Bupati Nunukan Drs Basri, FKPD Nunukan, Sekdaprov Kaltara Drs H Badrun, Asisten II Syaiful Herman beserta jajaran.
Ia mengatakan di Kaltara layak memiliki pusat penelitian dan pengembangan ikan budidaya tangkap yang memfokuskan diri pada tambak dan udang termasuk kelautan secara menyeluruh. Sebab lokasi di Kaltara sangat relevan dimana didukung oleh potensi kelautannya yang cukup besar. Salah satunya lokasi pertambakan yang ada dengan luasan mencapai sekitar 190 ribu Ha lebih termasuk yang terluas di Indonesia.
Dengan potensi dan keberadaan udang tambak itu, lanjut Irianto akan sangat mendukung pengembangan penelitian udang maupun perikanan baik ikan budidaya maupun perikanan tangkap. Terkait desain dan bentuk pusat penelitian dan pengembangan perikanan akan melibatkan Perguruan Tinggi diantaranya Fakultas Perikanan Universitas Borneo Tarakan dan Universitas Mulawarman serta Universitas Gadjah Mada.
“Terkait pembiayaan akan bersumber dari APBD Provinsi. Salah satunya untuk keperluan gedung, laboratorium, tenaga ahli dan fasilitas pendukung lain seperti sarana mobilitas termasuk kapal untuk keperluan riset atau penelitian di lapangan. Laboratorium yang ada harus bersifat komprehensif  demi keperluan peningkatan produktivitas nelayan juga sekaligus bermanfaat bagi kepentingan secara berkelanjutan,â€ujarnya.
Jika berjalan optimal, lanjut Irianto akan berdampak positif bagi nelayan dimana salah satunya produksi udang, kepiting dan ikan yang dihasilkan akan meningkat. Hal itu secara otomatis akan menaikan pendapatan nelayan. Selain itu akan bermanfaat bagi daerah lain yang memiliki potensi tambak dimana bisa dikembangkan lagi seperti teknik dan budidaya baru yang menguntungkan di wilayah perbatasan.
Terkait Peringatan Hari Nusantara, menurut Irianto merupakan momentum untuk mengingatkan potensi sumber daya kelautan. Karena itu perlu disiapkan SDM kelautan, serta pengelolaan potensi kelautan yang harus dimanfaatkan menjadi sumber pangan masyarakat. Luas lautan yang mencapai 2/3 luas wilayah nusantara, menjadikan potensi laut Indonesia yang melimpah. Peringatan hari Nusantara bertujuan untuk mengingatkan kembali serta mengubah mindset bangsa Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang juang, dari matra darat ke matra laut.
“Hal tersebut sangat sejalan dengan visi Presiden Jokowi tentang poros maritim dunia yang diharapkan akan mewujudkan kekuatan maritim yang bersatu, sejahtera dan berwibawa,’ ungkap Irianto.
Ia mengatakan, poros maritim dapat dipahami sebagai sebuah doktrin, yang memberi arahan akan tujuan bersama. Hal ini mengandung arti bahwa bangsa Indonesia dapat melihat dirinya sebagai poros maritim dunia, kekuatan di antara dua samudera. Sumber kekayaan laut di Indonesia, termasuk di wilayah Kalimantan Utara sangat luar biasa. Melalui Peringatan hari Nusantara ini, menjadi pengingat akan potensi yang melimpah tersebut.
“Peringatan hari nusantara juga sebagai bentuk penghormatan kita atas kedaulatan bangsa Indonesia sebagai negara maritim,”ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama pembangunan nasional. Diperlukan model pembangunan berintegrasi bagi kepulauan terluar dan atau terpencil untuk mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritim yang mampu mengelola potensi sumber daya laut secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat dan disegani dunia.
Untuk itu, sambung dia, sumber daya yang terkandung di wilayah Indonesia tidak akan bermanfaat tanpa dukungan pengetahuan untuk mengelola, memanfaatkan dan melestarikannya ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi tumpuan agar kita semua dapat memanfaatkan potensi tersebut.
“Hari Nusantara yang dicetuskan melalui Deklarasi Djoeanda pada tanggal 13 Desember 1957 merupakan upaya untuk mengingatkan kembali bahwa sumber daya laut kita sangat besar. Kita juga diingatkan sebagai bangsa bahari dan negara kepulauan terbesar di duniaâ€ujarnya.
Â
Bersih-bersih Pantai
Usai melaksanakan upacara peringatan Hari Nusantara ke-14, Penjabat Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie menyerahkan berbagai hadiah dalam rangka memperingati Hari Nusantara Tingkat Kalimantan Utara. Panitia melaksanakan berbagai perlombaan untuk memeriahkan Hari Nusantara diantaranya dengan melaksanakan lomba mewarnai dan menggambar tingkat TK-SD, lomba karya tulis, lomba cipta menu, lomba memancing spesies ikan, lomba memancing berdasarkan berat ikan, lomba perahu dan kapal hias serta lomba dayung tingkat pelajar dan umum serta lomba desa dan kelurahan.
Selanjutnya, Irianto beserta rombongan berbaur dengan ratusan warga dalam rangka membersihkan Pantai Eching, Kecamatan Nunukan Selatan. Bersama tamu undangan dan peserta upacara mereka memunguti satu persatu sampah yang berserakan di Pantai Eching dan memasukkannya ke dalam kantong plastik lalu dikumpulkan menjadi satu. Dalam kegiatan bersih-bersih itu diikuti anggota TNI, Polri, PNS, serta para pelajar di Nunukan.
.
(Cia/hmsprov)