TARAKAN, MK – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltara, memberi perhatian khusus kepada Provinsi ke 34 ini. salah satunya Kaltara yang menjadi perhatian khusus.
Ketua FKPT Kaltara, Usman Faqih menjelaskan, sesuai dengan survei 2017 lalu, potensi radikalisme di Kaltara berada diangka 56,8 persen atau pada posisi ke lima, setelah Lampung dengan persentase 58,38 persen, lalu di tempat ke tiga Provinsi Sulawesi Selatan 58,42 Persen, posisi ke dua Gorontalo 58,48 persen, dan diurutan pertama Bengkulu 58,58 persen.
“Kaltara ada di posisi ke lima, karena menjadi pintu masuk teroris, dan ini dibuktikan dengan penangkapan di Nunukan, serta Tarakan,”ungkapnya.
Selain itu, BNPT juga memantau 71 jaringan media sosial (medsos) yang disinyalir mengarah ke faham radikalisme.”Ini menjadi perhatian khusus buat kita, dan kami mengimbanginya dengan memperbanyak portal dengan konten positif,” ujarnya.
Melalui kegiatan literasi ini, Faqih berharap mampu membangun kesadaran media, dan para pemuda untuk bergandengan tangan mencegah bahaya radikalisme di Kaltara.(arz27)