TANJUNG SELOR, MK – Di bawah terik matahari yang cukup menyengat, Senin (16/3) siang kemarin sekitar pukul 13.30 Wita, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie didampingi sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) mengunjungi kawasan pemukiman transmigrasi di SP6.B Desa Tanjung Buka Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan.
“Kunjungan ini sebagai wujud tanggung jawab saya untuk menjumpai masyarakat. Mereka mengundang acara syukuran, dan alhamdulillah saya berkesempatan untuk bisa hadir berada di tengah-tengah warga transmigran ini,” ujar Irianto.
Di depan ratusan warga transmigran yang tinggal di wilayah itu, Gubernur bercerita, selama menjabat jadi Penjabat Gubernur, sudah sering mengunjungi daerah transmigrasi. Bahkan di daerah yang direncanakan menjadi bagian transmigrasi di Kaltara, sudah pernah dikunjunginya sejak masih bergabung dengan Kalimantan Timur.
“Tujuan transmigrasi adalah kesejahteraan. Karena itu saya berpesan kepada warga transmigran agar tetap niat pada tujuannya. Saya berharap, warga bisa hidup rukun, baik dengan sesama warga transmigran, maupun bersama warga setempat. Karena ketika memutuskan menjadi warga transmigran, secata otomatis bapak dan ibu semua menjadi warga Kaltara,” kata Gubernur memberikan motivasi warga.
Masyarakat di Kaltara sendiri, kata Gubernur sudah biasa menerima warga transmigran. Untuk itu, warga Transmigrasi harus bisa membaur, dan bersosialisasi dengan baik dengan warga setempat. Bahkan dengan pengalaman dan etos kerja yang dimiliki, warga transmigran dapat memberikan motivasi atau contoh kepada masyarakat di sekitarnya.
“Penduduk kita hanya 650 ribu lebih berdasarkan catatan Disdukcapil. Ini dikarenakan penambahan penduduk transmigrasi tidak dibarengi dengan perubahan administrasi kependudukan. Sehingga banyak penduduk kita yang belum punya KTP Kaltara. Karena itu, kita punya kebijakan pelayanan adminduk khusus, yang gunanya melayani adminduk warga di Kaltara, khususnya perbatasan dengan nama Si Pelandukilat,” pesannya kepada warga transmigrasi untuk segera mengurus dokumen kependudukannya.
Gubernur menyampaikan, penting bagi warga transmigran dapat bersyukur dalam program ini. Program transmigrasi ini banyak yang berhasil, namun banyak juga yang gagal. Namun di Kaltara sebagian besar program ini berhasil. “Indikatornya, transmigran di Kaltara tidak mau pulang kampung dan jadi pengusaha. Karena mereka bekerja keras dan ulet. Program yang dilakukan jauh lebih baik dibanding masa lalu. Pada tahun 1982 saya ke Gunung Putih, aksesnya sangat sulit hingga memakan waktu. Beda dengan sekarang,” kata Irianto.
“Pesan saya, warga transmigran dapat berbuat baik terhadap sesama, juga dapat menjaga nama baik. Yang terakhir, Pemprov Kaltara bersama pusat melalui kementerian terkait memberikan dukungan dan bantuan untuk transmigran. Untuk 4 SP dari catatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, sejak 2019 lalu sudah dilakukan cetak sawah di daerah UPT Sepunggur, sudah ratusan,” imbuhnya.
Kemudian, lanjut Gubernur, Pemerintah Daerah berkolaborasi dengan pusat juga memberikan bantuan benih padi untuk Tanjung Buka SP2. “Rencananya tahun di SP 6.B pemerintah provinsi akan memfokuskan program cetak. Dananya masih direncanakan oleh Kementerian Pertanian. Kita harus berjuang kembali melobi usulan kepada Menteri Pertanian. Insya Allah, saya akan bertemu dengan Menteri Pertanian,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menitip pesan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan. Apalagi di tengah merebaknya virus Corona atau COVID-19. “Selalu terapkan hidup bersih dan sehat. Juga selalu berdoa memohon kepada Allah SWT, agar kita selalu dalam lindungan-Nya,” ajak Irianto.(humas)