Tarakan, metrokaltara.com – Satu untuk semua, semua untuk satu, Kaltara. Hal itu diungkapkan Penjabat Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie saat mengukuhkan sekaligus melepas Kontingen Kaltara ke Pekan Olahraga (PON) Remaja yang akan berlangsung di Surabaya mulai, Selasa (9/12) mendatang. Hadir dalam kegiatan itu Walikota Tarakan Sofian Raga, Sekdaprov Kaltara Drs H Badrun, Ketua KONI Kaltara Anggunawan, serta jajaran Pemprov Kaltara dan Pemkot Tarakan.
 Turut sertanya Kaltara di ajang PON Remaja, diakui Irianto merupakan suatu kebanggaan tidak saja bagi jajaran pemerintah dan KONI Kaltara, namun semua elemen masyarakat Kaltara. Kebanggan tersebut bukan tanpa alasan. Sebagai provinsi baru dengan kondisi objektifitas daerah yang masih terbatas sudah mampu mengikuti event akbar olahraga tingkat nasional.
Di kesempatan ini, tak jarang Irianto memberi wejangan dan motivasi, terkhusus kepada jajaran pengurus KONI, pelatih, official, serta para atlet. Yang patut dilakukan oleh kontingen Kaltara sebutnya, adalah kerjasama kuat antar individu dalam kontingen Kaltara.
“Kerja sama itu penting dan kadang-kadang tidak bisa diwujudkan dengan harmonis. Karena itu, di dalam bekerja sama selalu ada dinamika. Tetapi saya berharap di dalam semangat olahraga, kerja sama itu merupakan kekuatan utama. Tidak pernah ada kemenangan dalam setiap lomba olahraga kalau basis kerjasamanya lemah. Apalagi suka saling menyalahkan, itu harus kita hindari,†tegasnya.
 Ia menjelaskan beberapa indikator penting yang harus diperhatikan untuk menggapai prestasi yang diidamkan, yang salah satunya adalah manajemen dalam sebuah organisasi. Indikator ini adalah penyumbang 30 persen dalam sebuah keberhasilan. Untuk itu ia mengajak, seluruh jajaran Kontingen Kaltara untuk menyamakan persepsi dan tata kelola keolahragaan.
 “Kalau menejemennya benar maka itu sudah merupakan upaya 30 persen untuk mencapai kemenangan atau keberhasilan. Tetapi kalau sejak awal menejemennya keliru, maka itu tanda-tanda kita akan melenceng jauh dari target atau apa yang kita rencanakan. Jadi saya berharap para official, para pengurus KONI, mari kita samakan persepsi,â€ujarnya.
 Kunci keberhasilan berikutnya lanjut Irianto adalah kedisiplinan. Lagi-lagi, kepada official, pelatih, dan para atlet yang akan berlaga ia tekankan untuk memiliki motivasi kuat guna membangun disiplin tinggi. Disiplin menurutnya, tidak perlu dibangun dengan cara-cara yang keras, namun cukup dibentuk melalui kesadaran diri pribadi masing-masing.
 “Kebanyakan kita memang meremehkan disiplin, padahal kita tahu disiplin merupakan salah satu kunci untuk siapapun bisa berhasil atau gagal. Indikatornya mari menghargai waktu, berusaha tepat waktu, apa yang kita ucapkan lalu kita kerjakan itu bagian disiplin. Jangan sampai karena tidak disiplin kita menjadi gagal, kecewa, dan menyesal,†ujarnya.
 Meski tidak membebankan target kepada Kontingen Kaltara, namun pihaknya menekankan kepada anggota Kontingen khususnya kepada pelatih dan atlet-atlet menjaga spirit dan berkeinginan kuat memberi yang terbaik bagi Kaltara sesuai kamampuan, bukan untuk mencari kemenangan.
 “Saya tidak memberikan target yang tinggi. Saya tahu kemampun kita dan provinsi lain yang telah lebih dulu maju. Tetapi mari kita bangun semangat yang tangguh. Kalau kita bisa membangun semangat yang tangguh, semangat itu bisa mengalahkan banyak hal. Kita bisa merdeka karena kita punya semangat untuk merdeka, meskipun pun tidak ada pengalaman berperang,†ucap Irianto.
 “Kalau kita sekedar mencari kalah menang dalam olahraga, itu pasti yang banyak uang dan banyak atlet tangguhnya adalah yang menang. Tetapi yang sesungguhnya dalam pertandingan adalah menegakkan martabat dan harga diri kita. Kalau pun kita menang mari rendah hati dan menghargai yang kalah. Kalaupun kita kalah, kita kalah dengan terhormat,†tambahnya.
 Ia juga menghimbau pada Kontingen Kaltara untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga ketertiban penyelenggaraan PON Remaja. Harapannya, menunjukkan secara nasional bahwasanya Kaltara telah lahir dan siap untuk berjuang dengan cara-cara terbaik, bukan sekedar untuk meraih kemenangan.
 “Apapun yang dilakukan dalam PON remaja ini, itu membawa nama baik dan buruk provinsi kita. Ada beban di pundak untuk mengangkat martabat provinsi baru ini di mata nasional. Untuk itu, martabat perlu dijaga, dan kami harapkan terus menjaga etika, sopan santun, kekeluargaan, persahabatan abadi dan menjalin komunikasi yang baik,â€ujarnya
(Isy/hmsprov)