Tarakan, MK – Sebanyak 331 personil dilibatkan dalam latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Kota Tarakan, Sabtu (02/04). Bahkan beberapa satuan yang terlibat yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Pleton Intai Tempur (Tontipur), Komando Strategi Angkatan Darat (Kosrat), Yonif 613 RJA, Brigif Bulungan, Cakti, Detasemen Jala Mangkara (Den Jaka, Pasukan Khusus (Paskus), Detasemen Bravo dan Brimob Kelapa Dua Jakarta.
Latihan gabungan dimulai pukul 07.00 Wita dengan melakukan gladi bersih yang dipimpin langsung oleh Panglima Komandan Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jendral (Letjen) TNI Edy Rahmayadi.
Ia menjelaskan PPRC merupakan latihan gabungan yang sudah direncanakan dari dua bulan lalu. Ketika ditanya wartawan apakah PPRC ada kaitannya dengan pembebasan ABK Indonesia yang ditahan kelompok Abu Sayyaf di Filipina? Letjen TNI Edy menolaknya.
“Jadi kita memang mau kesini (Tarakan,Red) dan konstijensi sudah dibikin satu tahun lalu sehingga ini satu kebetulan saja. Kalau ada yang mencocokkan ya boleh-boleh aja, tapi ini bukan karena ada sesuatu penyerangan,” ujarnya kepada Metro Kaltara, Sabtu (02/04).
Ia pun mengaku ada ratusan personil sudah berada di Tarakan. Kemudian masalah Alutista seperti kendaraan tempur menggunakannya secara terbatas saja. “Tetapi kalau Pangdam butuh kendaraan yang lebih, yah kita kerahkan kesini,” tegasnya.
PPRC hanya melakukan tugas pokok yaitu melaksanakan tindakan cepat terhadap ancaman bertujuan menangkal, menyanggah dan menghancurkan musuh mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Keberadaan Abu Sayyaf bukan tugas PPRC tetapi PPRC sudah memang diperlukan untuk kesana, maka pasti berangkat dengan syarat sudah harus tahu tugasnya apa, kepada siapa dan dimana,” tuturnya. (aras/MK*1)