LAPAS KELAS II-A TARAKAN GELAR LAPASTAR IDOL 2021

by Helzha Ramdhani

Lembaga permasyarakatan kelas IIA Tarakan, Kembali menggelar Lapastar Idol 2021. Ajang pencarian bakat lewat tarik suara bagi Warga Binaan Permasyarakatan ini, merupakan Season kedua. Dimana Pada Season Pertama, Telah digelar pada Tahun 2021 kemarin.

Lapastar Season 2 ini sendiri digelar sejak kamis, 26 Agustus 2021. Dan hari ini merupakan puncak dari kegiatan Olah vocal yang diikuti kurang lebih 80 Warga Binaan Lapas kelas IIA Tarakan. Adapun yang keluar sebagai juara Lapastar Idol 2021 Kiki (Blok Wanita) menempati peringkat ke-III, Zul Menempati Posisi Runner Up, dan Sohib Sebagi Juara Lapstar Idol 2021.

Uniknya, Seluruh Peserta yang mengikuti Lapastar Idol, tidak menganggap Lapastar Idol adalah ajang Kompetisi untuk bersaing menjadi yang terbaik. Tapi bagi mereka, bagaimana cara mereka menghibur teman-teman WBP yang lain.

Tiga Besar Lapastar Idol 2021

Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan, Yosef Benyamin Yembise Kepada Media ini menuturkan, Dirinya Merasa Bangga Terhadap Warga Binaan Permasyarakatan Lapas  Kelas IIA Tarakan yang turut serta menyukseskan setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Lapas Tarakan. Sehingga dapat berjalan dengan sukses dan aman.

“ Saya sebagai Pimpinan dan mewakili seluruh Pegawai Lapas Kelas IIA Tarakan, mengucapkan banyak teimakasih kepada Warga Binaan Lapas Kelas IIA Tarakan. Saya bangga pada Warga Binaan Lapas kelas IIA Tarakan Karena, Tanpa dukungan dari mereka apapun kegiatan yang digelar tidak akan berjalan dengan baik”. Tuturnya

KKa,Lapas Kelas IIA Tarakan, Yosef Benyamin Yembise, S.H, M.H

Disinggung tentang Latar belakang terciptanya Lapastar Idol di Lapas Kelas IIA Tarakan, Kalapas Tarakan menuturkan, Selain dalam rangka memeriahkan HUT RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus, Lapastar Idol tercipta dari keadaan Lapas di Indonesia di masa pandemi Covid-19.

“ Di saat Covid-19 menjadi Pandemi di Dunia, dan Khususnya di Indonesia, Lapas dan Rutan di Indonesia dengan berat hati harus mentiadakan jam besukan bagi Warga Binaan. Saat itulah saya berfikir bagaimana menghilangkan kejenuhan Warga Binaan. Karena dalam kondisi Lapas yang Over Kapasitas dan ditambah Warga Binaan tidak dapat berjumpa dengan orang yang dikasihi. Sudah pasti akan membuat WBP jenuh. Karena kondisi itulah Lapastar Ido tercipta”. Tutup Ka.Lapas Kelas IIA Tarakan. (KHH)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.