Nunukan MK – Pemerintah Malaysia menginginkan pengamanan perbatasan RI-Malaysia dari TNI AD dengan Tentara Darat Diraja Malaysia (TDRM) menjalin kerjasama yang baik selama menjalankan tugas negara menjaga wilayah perbatasan kedua negara di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
CO 26 RAMD (Resimen Askar Melayu Diraja) Negeri Sabah, Malaysia, Kolonel Saiful Bahri bin Zainun di Nunukan, Jumat menekankan perlunya kerjasama yang baik antara TNI AD dalam hal ini prajurit Yonif 614/Raja Pandhita dengan Batalion 3 Resimen Tenger Darat Malaysia dalam menjaga wilayah perbatasan kedua negara di daerah itu.
Ia meminta kepada pengamanan perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan yang telah terjalin baik selama ini dapat dijaga dan lebih dieratkan lagi dalam rangka membina hubungan persaudaraan sebagai bangsa serumpun dan bersempadan.
Ketika ditanya soal potensi terjadinya gesekan, Saiful Bahri menegaskan, agar tidak terjadi hal-hal seperti itu dan senantiasa berupaya menghindari kesalahpahaman sekecil apapun.
“Hubungan baik antara TNI dan TDRM yang terjalin selama ini supaya tetap dijaga dan menghindari kesalahpahaman sekecil apapun supaya tidak terjadi gesekan sesama bangsa serumpun dan bersempadan,” harap dia.
Ia juga meminta kepada prajuirit pengamanan perbatasan baik dari TNI maupun TDRM jika mengalami atau menemukan isu-isu yang dapat menimbulkan kesalahpahaman agar langsung diselesaikan dengan baik dan penuh kekeluargaan.
Keberadaan TNI dan TDRM menjaga wilayah perbatasan sangat membantu pemerintah Indonesia dan Malaysia makanya diselenggarakan patroli terkoordinasi patok perbatasan RI-Malaysia setiap tahun sebagai upaya mempererat hubungan kedua negara.
Patroli terkoordinasi patok perbatasan yang dilaksanakan bersama TNI-TDRM tersebut agar saling mempercayai dan meyakini posisi tapal batas kedua negara bahwa tidak ada masalah sebagaimana isu-isu yang dapat memecah RI dengan Malaysia. (man/rz)