TARAKAN, MK – Penjabat Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Teguh Setyabudi membuka Rapat kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Utara di Hotel Royal Tarakan, Rabu (18/11) pagi. Adapun tema yang diangkat, adalah menyangkut perkembangan situasi politik menjelang Pilkada Serentak 2020 di Kaltara.
Teguh memastikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) bersungguh-sungguh mengawal kesuksesan Pilkada Serentak 2020. Ini dibuktikan dengan berbagai kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tahapan yang ada.
“Dalam dua hari ini, terus dibahas dan dikaji tentang Pilkada Serentak 2020 di Kaltara. Sebelumnya bersama jajaran TNI/Polri sudah dilaksanakan apel siaga bencana dan kesiapsiagaan Pilkada Serentak 2020. Ini semata-mata karena komitmen untuk mengawal PIlkada Serentak 2020 di Kaltara agar sukses, aman, lancar, bermartabat, berintegritas dan bebas Covid-19,” katanya. Bahkan koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan.
Untuk saat ini, diundang dari berbagai unsur terkait termasuk dari kalangan TNI/Polri, pemerintahan dan lembaga terkait lainnya. “Kita bersyukur situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kaltara hingga saat ini masih kondusif. Ini berkat dukungan dan kerja keras stakeholder yang ada, dan saya mengapresiasi itu,” jelasnya.
Teguh juga menekankan, pengawalan kesuksesan pilkada akan dilaksanakan tak hanya pada saat kampanye, tapi juga pada saat masa tenang, pemungutan suara, rekapitulasi dan penetapan pasangan calon terpilih lalu pelantikan. “Apabila setelah dilantik pasangan terpilih nanti, benar-benar tak ada masalah maka pilkada dinyatakan aman, terkendali juga kondusif. Dan, ini butuh kerja keras kita semua,” ucapnya.
Hal lainnya yang harus dicermati, menurut Teguh adalah dinamika politik yang terjadi di Kaltara, baik lingkup provinsi maupun kabupaten/kota. “Sangat diharapkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kaltara tidak terganggu. Pilihan boleh beda, dan tetap diharapkan terus bersaudara. Dari itu, kita perlu mengantisipasi peredaran isu SARA, ujaran kebencian dan politik uang,” ungkapnya.
Harapan lainnya, pada debat publik ketiga nanti, baik untuk Pilgub maupun Pilbup betul-betul menjadi ajang adu gagasan dna program. “Bukan menjadi ajang untuk melakukan serangan yamg bersifat pribadi,” tuturnya.
Netralitas ASN, penyelenggara juga pengawas pemilu pun disorot Teguh. “TNI/Polri juga tegas menyatakan netral, dan diharapkan terus memberikan dukungan penuh terhadap PIlkada Serentak 2020 di Kaltara. Seperti diketahui, pada apel siaga belum lama ini, TNI/Polri mengerahkan seluruh kekuatannya untuk pengamanan Pilkada Serentak 2020. Tentu saja, meski aturannya 2/3 kekuatan digunakan, sisanya stand by tapi tetap siaga. Ini tanda-tanda hal yang baik untuk kelancaran pilkada,” bebernya.
Teguh juga memaparkan indikator kesuksesan pilkada. Menurutnya, untuk Pilkada Serentak 2020, ditargetkan tingkat partisipasi pemilih dapat mencapai 75 persen. Namun sesuai dengan survei yang ada, tingkat partisipasi bisa mencapai lebih dari 80 persen. “Ini hal yang sangat diharapkan dan kelak Kaltara dapat menjadi contoh pelaksanaan Pilkada yang aman dan damai. Indikatornya, berdasarkan IDI, Kaltara juga dianggap provinsi dengan pelaksanaan demokrasi paling aman dan kondusif. Tentunya, pilkada nanti dapat memilih pemimpin yang berkualitas dan berintegritas,” urainya.
Tak lupa, Teguh juga menekankan bahwa Pilkada 2020 adalah pilkada yang pertama kali digelar dalam suasana pandemi. Kesuksesannya juga ditentukan dari aman atau tidaknya dari Covid-19. “Jangan sampai muncul klaster baru, dan seharusnya menjadi momen terhadap perlawanan dan pemberantasan pandemi. Pilkada ini juga diharapkan menjadi momen kebangkitan ekonomi,” tutupnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltara dan dihadiri oleh BINDA Kaltara, Kepala Satpol PP Kaltara dan lainnya.(humas)
