Pentingnya Rehabilitasi Pasca Stroke untuk Kesembuhan Pasien

by Redaksi Kaltara
dr. Maikel Sinaga
Jenis-Jenis Rehabilitasi Pasca Stroke dan Manfaatnya

Pasien yang pernah mengalami stroke, penting untuk melalui proses pemulihan. Proses ini dikenal juga dengan istilah rehabilitasi pasca stroke. Umumnya, pemulihan akan dilakukan melalui serangkaian terapi yang dilakukan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik.

Penyakit ini, dapat menimbulkan kerusakan otak jangka panjang. Kerusakannya meliputi sensoris pasien, kognitif, motorik (fungsi gerak), hingga keterbatasan bahasa. Itulah kenapa, fisioterapi pasca stroke sangat disarankan bagi setiap pasien yang menderitanya.

Kapan waktu yang Tepat untuk Terapi?

Sebaiknya, terapi segera dilakukan oleh pasien penderita stroke. Terapi bisa segera dilakukan langsung setelah 24 hingga 48 jam serangan terjadi. Namun, yang harus diperhatikan adalah kondisi dari penderita. Jika kondisinya masih belum stabil, terapi belum bisa dilakukan. Tunggulah hingga kondisinya stabil dulu.

Pasca terserang, penyedia layanan fisioterapi akan membantu penderita agar bisa bergerak di tempat tidurnya. Tujuan dari terapi ini yaitu untuk menguatkan fungsi anggota gerak tubuh si pasien. Terapi ini juga dapat membantu si pasien agar bisa merawat dirinya sendiri dan melakukan aktivitas secara mandiri.

Namun, alangkah baiknya pasien melakukan konsultasi dulu dengan dokter. Karena, dokter akan lebih tahu kapan pasien stroke bisa segera direhabilitasi agar kondisi kesehatannya semakin membaik.

Manfaat Rehabilitasi Pasca Stroke

Kegiatan ini sangat penting sekali dilakukan oleh penderita yang terkena penyakit tersebut. Karena, fisioterapi yang dilakukan mampu membantu pasien agar dapat mempelajari keterampilan atau kemampuannya yang hilang. Dengan begitu, kualitas hidup si pasien akan meningkat.

Penurunan kemampuan seseorang yang terserang penyakit ini umumnya berbeda-beda. Artinya, rehabilitasi yang dilakukan pun akan berbeda-beda juga. Terapi umumnya harus sesuai dengan anjuran para dokter.

Jenis-Jenis Terapi Pasca Stroke

Ada cukup banyak jenis terapi yang direkomendasikan. Berikut penjelasan jenis fisioterapi satu per satu sebagai bahan pertimbangan:

Terapi Bicara

Orang yang terkena penyakit ini, umumnya akan mengalami kesulitan berbicara. Itulah kenapa, terapi bicara menjadi salah satu dari sekian banyaknya rehabilitasi yang umum dijalani oleh penderitanya.

Tujuan dari terapi ini yaitu untuk membantu si pasien agar bisa melatih kemampuan bicaranya dan melatih otot-otot menelan. Selain itu, terapi ini mampu mengembalikan fungsi berbicara dari si pasien.

Terapi yang satu ini terbagi ke dalam beberapa langkah berikut:

  • Pasien yang mengalami kesulitan berbicara, akan diterapi dengan mencocokkan kata dengan gambar, menentukan kata-kata yang memiliki makna sama, dan beberapa terapi sejenis lainnya.
  • Melatih kemampuan pasien dalam merangkai kata-kata.
  • Berlatih untuk menamakan benda-benda. Terapi ini khusus untuk pasien yang sulit menemukan kata yang ingin dikatakannya.
  • Melatih kemampuan menulis dan juga membaca.
  • Terapis akan melakukan penilaian pada pasien untuk berkomunikasi.
  • Terapis akan melatih kekuatan otot mulut pasien. Tujuannya yaitu agar si pasien bisa mengucapkan suatu kata atau huruf.
  • Terapis akan membantu pasien yang sulit menelan. Salah satunya dengan meminta pasien menelan sekitar 50 ml air.

Terapi Memori

Ada beberapa penyebab pasien stroke kehilangan beberapa memori. Banyaknya memori yang hilang tergantung dari usia, tingkat keparahan, letak terjadinya penyakit tersebut, hingga kondisi kesehatan pasien sebelum terserang.

Namun, ingatan tersebut bisa dikembalikan dengan fisioterapi. Beberapa terapi untuk mengembalikannya yaitu seperti:

  • Terapis akan melatih ingatan pasien dengan akronim. Terapi ini merupakan singkatan dari beberapa kata atau kata-kata yang memiliki rima sama.
  • Berbicara dengan keluarga dan para sahabat pasien.
  • Menulis hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh si pasien.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bermanfaat untuk otak. Salah satunya seperti asam lemak omega-3.
  • Menstimulasi otak. Caranya adalah dengan permainan mengasah otak pasien.
  • Mempertemukan dengan orang lain dengan penderitaan yang sama.
  • Meletakkan benda-benda di tempat yang bisa dilihat. Contohnya seperti meletakkan pakaian yang akan digunakan esok hari. Pakaian tersebut akan diletakkan di tempat tidur pasien.
  • Menempelkan sebuah tulisan tertentu. Contohnya seperti “jangan lupa untuk menyikat gigi”. Tulisan tersebut ditempelkan di kamar mandi. Tujuannya yaitu sebagai pengingat bagi si pasien.
  • Melakukan gerakan sesering mungkin.
  • Terapis akan mengulangi informasi yang didapat berulang kali, atau juga bisa menggunakan sebuah alat perekam.

Terapi Gerakan

Fisioterapi gerakan sangat dibutuhkan sebagai bentuk standar dari rehabilitasi. Beberapa penelitian mengungkap bahwa terapi seperti mengangkat beban, olahraga keseimbangan, hingga treadmill bagus untuk penderita penyakit tersebut.

Aktivitas di atas, bahkan bagus untuk melatih kemampuan berjalan penderitanya. Selain itu, ada juga beberapa terapi gerakan lain seperti berikut:

  • Setelah pasien mengalami sejumlah peningkatan, maka terapis akan meminta pasien melakukan beberapa gerakan di tempat tidur. Misalnya seperti pindah dari tempat tidur ke tempat duduk. Aktivitas tersebut harus dilakukan oleh si pasien berulang-ulang.
  • Pasien akan diminta untuk melakukan gerakan kaki dan juga tangan. Latihan ini akan dilakukan dengan atau tanpa bantuan benda-benda. Aktivitas ini akan didampingi oleh seorang terapis maupun dokter.
  • Pasien juga akan dilatih untuk mengganti posisi tidur maupun duduk. Tujuannya untuk memperbaiki keseimbangan dan postur. Selain itu, latihan ini juga bagus untuk sendi dan otot agar tidak kaku.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Rehabilitasi

Bagi pasien yang akan melakukan rehabilitasi, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini agar terapi berjalan lancar dan sesuai harapan:

  1. Dukungan Besar dari Keluarga

Demi kelancaran masa rehabilitasi, dukungan dari keluarga sangat penting bagi si pasien. Dukungan berperan penting agar pasien bisa dengan mudah menjalaninya. Anggota keluarga adalah dukungan terbesar bagi pasien yang tengah menjalani rehabilitasi.

  1. Tingkat Kerusakan Pada Otak

Seperti yang sedikit dijelaskan di atas, tingkat kerusakan otak akan memengaruhi rehabilitasi. Sebagai informasi, semakin rendah tingkat keparahan kerusakan otaknya, maka semakin besar juga kemungkinan pulihnya.

  1. Waktu Memulai Terapi

Waktu dalam menjalani terapi juga berpengaruh pada keberhasilannya. Alangkah baiknya terapi dilakukan sedini mungkin. Atau, silahkan Anda konsultasikan dengan dokter kapan waktu yang tepat untuk memulainya.

Selain itu, diperlukan juga sebuah tindakan sederhana agar pasien kembali stabil. Tindakan tersebut di antaranya seperti mengganti posisi tubuh mereka, hingga menggerakkan otot-otot.

  1. Sikap Pasien

Yang tidak kalah penting, agar terapi berjalan lancar dan sukses, adalah sikap pasien. Semakin positif dan optimis pasien selama masa rehabilitasi, maka akan semakin bagus hasilnya.

Pasien juga harus fokus dan benar-benar berkeinginan untuk pulih kembali. Hal ini sangat membantu untuk penyembuhan pasca stroke. **

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.