TANA TIDUNG, MK – Beragam suku, ras, agama dan bahasa serta adat istiadat yang ada di Indonesia yang merupakan negara multikultural. Untuk itu perlu kerjasama lintas sektoral agar kedamaian antar umat beragama terus terjalin tanpa adanya perpecahan.
Keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari. Sehingga setiap umat beragama mempunyai kewajiban untuk mengakui sekaligus menghormati agama lain tanpa membeda-bedakan.
Sekretaris Kesbangpol Tana Tidung Syamsudin mengatakan, kita seluruh unsur keagamaan harus duduk bersama untuk meningkatkan koordinasi dan saling bertukar informasi seputar perkembangan keagamaan khususnya di Tana Tidung.
“Kita pahami apapun agama yang masyarakat yakini dan dijalankan, sudah pasti mempunyai kewajiban untuk membina kerukunan antar umat beragama, karena setiap warga negara mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama itu sendiri,” katanya.
Menurutnya, toleransi itu harus saling menghormati, saling mengerti, menghargai pelaksanaan dan pengamalan ibadah setiap ajaran agama lain, dan yang terpenting adalah dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
“Hari ini diskusi kita mengambil tema Optimalisasi Peran Masyarakat dalam Menjaga Kondusifitas Wilayah dan Toleransi Antar Umat Beragama di Kabupaten Tana Tidung. Ini agar kita bisa saling menjaga kerukunan dan sinergitas antar umat beragama,”ungkapnya.
Untuk itu ia juga mengajak, pada diskusi hari ini untuk bisa bersama-sama menyatukan visi, misi, serta tujuan dan meningkatkan koordinasi demi terwujudnya kerukunan umat beragama di Kabupaten Tana Tidung.
“Apa yang kita diskusikan hari ini bisa lebih memperkuat persatuan dan kesatuan umat beragama semakin lebih baik, dan kita semua terhindar dari segala bentuk masalah yang dapat menimbulkan perpecahan terutama antar lintas agama yang ada di Tana Tidung,” pungkasnya. (rko)