Peluang Ekspor ke Malaysia, Perkuat Basis Pangan di Perbatasan
TARAKAN, MK – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie berharap, kehadiran Menteri Pertanian (Mentan) H Andi Amran Sulaiman dapat memberikan dampak positif terhadap kemajuan pertanian di provinsi bungsu ini.
Demikian disampaikan Gubernur, di sela menyambut kedatangan Amran beserta rombongan di Bandara Juwata Tarakan, Senin (23/10) pagi. “Beliau menepati janjinya untuk berkunjung ke Kaltara. Tadi sambil sarapan pagi, sebelum bertolak ke lokasi kunjungan saya sempat berbincang-bincang. Banyak hal yang saya sampaikan, salah satunya mengenai potensi-potensi pertanian di Kaltara,” ujar Irianto.
Kehadiran Mentan, menurutnya, tentu saja merupakan bentuk dukungan dari Pemerintah Pusat terhadap perkembangan pembangunan di Provinsi Kaltara. Khususnya di bidang pertanian. “Atas nama masyarakat Indonesia di Kaltara, saya berterima kasih dan menyambut dengan gembira kunjungan Pak menteri di provinsi bungsu ini,” jelasnya.
Dikatakan Irianto, Kaltara memiliki banyak potensi di bidang pertanian. Diharapkan, dengan kedatangan Mentan yang bisa melihat langsung potensi-potensi yang ada di daerah ini, untuk selanjutnya bisa dikembangkan. Yang tentunya dengan dukungan dari Pemerintah Pusat. “Di Kaltara, ada program pengembangan kawasan Food Estate di Delta Kayan, Kabupaten Bulungan. Kemudian ada juga pengembangan padi atau beras Adan di Krayan. Di sektor peternakan ada Kerbau Krayan yang juga potensial. Begitu pun di sektor perkebunan, potensi kebun kelapa sawit di Kaltara sangat luas,” paparnya.
Sementara itu, dalam rangkaian kunjungannya di Kaltara, Mentan Andi Amran Sulaiman, setelah tiba di Tarakan melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan menggunakan speedboat milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. Dalam kunjungannya di Sebatik, Mentan dan rombongan, didampingi Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Kaltara H Syaiful Herman, Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid dan beberapa pejabat terkait lainnya di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan.
Mentan mengatakan, lawatannya ke perbatasan sudah direncanakan sejak 2014 lalu. Namun karena berbagai kesibukan dan tugas negara, kunjungan kerja ke beranda depan negara ini pun baru dilakukan pada tahun ini. “Kunjungan ini sudah kami agendakan sejak lama, namun baru bisa terealisasi sekarang,” ujarnya.
Amran mengatakan, potensi lumbung pertanian di Kaltara cukup bagus, sehingga perlu dikembangkan untuk memperkuat basis pangan di perbatasan. Salah satunya, sebut dia adalah menyuplai pangan ke negara tetangga, Malaysia. “Saya sudah berkoordinasi dengan Menteri Pertanian Malaysia, agar peningkatan kerjasama dalam ekspor pangan terus terjalin. Salah satunya memperkuat basis pertanian di Kaltara,” kata Amran.
Selain itu, imbuhnya, hal yang harus dimulai adalah peningkatan produksi pangan. Dengan begitu akan memulai kembali kejayaan pertanian. Dimulai meningkatkan produksi pangan di Indonesia. Hal ini juga menumbuhkan kembali Indonesia sebagai lumbung pangan nasional. “Kita mulai dari wilayah perbatasan, seperti di Kaltara,” katanya.
Mentan pun tertarik agar komoditas pertanian di Sebatik terus ditingkatkan. Dalam kunjungan tersebut, Mentan secara spontan menginstruksikan kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Pertanian untuk mengembangkan buah kelapa di Sebatik. Menurutnya, buah kelapa di daerah tersebut sangat unik dan memiliki ciri khas. “Saya minta agar kelapa yang ada disini dikembangkan, ini adalah Kelapa Pandan, dan harganya sangat mahal di Eropa. Kita kembangkan di Sebatik, petani menjualnya ke pemerintah, dan pemerintah membagikannya ke masyarakat secara gratis,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Kaltara H Syaiful Herman menambahkan, kedatangan Mentan ke Kaltara, selain melihat potensi pertanian di Kaltara seperti yang disampaikan Gubernur, juga untuk memastikan kesiapan masyarakat terhadap hasil ekspor produk hasil tani di Kaltara. “Sehingga kita bisa bersaing dengan daerah perbatasan lainnya,” kata Syaiful.
Dengan demikian, produk hasil olahan yang dijual pun dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Sebatik dan Kaltara. “Yang dijual pun adalah hasil olahan pertanian alias yang sudah jadi produk, sehingga harganya bisa bersaing di pasar domestik maupun internasional,” tuntasnya.(humas)