BI Gandeng Kepolisian Tindak Penggunaan Uang Asing di Perbatasan

by Muhammad Aras

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltara: Hendik Sudaryanto

Tarakan, MK –  Bank Indonesia (BI)  Perwakilan Provinsi Kaltara menggelontorkan miliaran rupiah ke setiap kabupaten/kota di Kaltara, diantaranya, Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kabupaten Malinau. Hal itu dilakukan untuk menekan uang asing masuk di Kaltara. (24/10)

Namun, upaya tersebut beleum sepenuhnya dimamfaatkandirealisasikan masyarakat, pasalnya masih banyak masyarakat diperbatasan khususnya di Pulau Sebatik yang menggunakan mata uang selain rupiah. Terkait hal itu, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltara akan melakukan kerjasama dengan pihak kepolisian hingga tokoh masyarakat guna menekan penggunaan mata uang asing.

 “Kita akan melakukan penandatanganan terkait penindakan pemakaian mata uang selain rupiah. Nantinya akan ditandatangani oleh kepolisian, BI serta tokoh masyarakat. Ini merupakan salah satu upaya kita,” ujar Hendik Sudaryanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltara belum lama ini.

Menurutnya, alasan penggunaan mata uang asing di perbatasan dikarenakan minimnya suplai mata uang rupiah. Lantaran, sebelumnya belum ada BI Perwakilan Kaltara. Namun, sejak BI Perwakilan Kaltara telah berdiri, pihaknya telah mensuplai uang rupiah hingga miliaran rupiah. Sehingga, tidak ada lagi alasan tidak menggunakan mata uang rupiah “Kalau tidak salah, dalam sebulan itu 2 kali kita suplai kesana,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, untuk saat ini pihaknya terkendala dengan sarana dan prasarana dalam mensuplai uang rupiah di beberapa daerah di Kaltara seperti Nunukan, Malinau dan Tanjung Selor. Sebab, Pesawat Kalstar yang sebelumnya digunakan untuk mensuplai uang ke daerah terpencil kini tidak beroperasi lagi.

“Tentunya kami beralih modal transportasi lain, karena mau ngga mau pasti akan dibutuhkan oleh masyarakat uang itu. Tidak bisa donk kita tidak mengirim uang tersebut ke masyarakat. Sehingga dengan beralih ke tranprostasi lain, pengamanan juga semakin ditingkatkan, kemudian resikonya terlalu besar” ungkapnya.

“Kami berharap adanya modal transportasi yang baik, kembali seperti semula untuk memperlancar pengiriman uang ke wilayah Kaltara,” harapnya. (ars)

 

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.