Jakarta: Kepolisian telah menetapkan ratusan tersangka atas kerusuhan saat demo di depan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta. Dua orang tersangka disebut berasal dari organisasi yang terafiliasi dengan ISIS, yakni ormas Gerakan Reformis Islam (Garis).
“Garis itu, Gerakan Reformis Islam. Salah satu ketua dewan syuro itu ustaz Abu Bakar Ba’asyir,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal saat konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Mei 2019.
Dari keterangan kedua tersangka ditemukan motif untuk menunggangi aksi unjuk rasa pada 21 dan 22 Mei 2019. Kepolisian menemukan bukti kuat dari pentolan kelompok yang mendukung ISIS itu, kedua tersangka ingin melakukan jihad saat unjuk rasa berlangsung.
Iqbal belum mau memerinci tentang identitas dan jaringan terkait dua tersangka itu. Sebab masih ada dua tersangka lain yang buron. Polisi juga menemukan sekelompok orang yang membawa senjata api dan peredam.
“Kami sudah buat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada beberapa orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Kami mengamankan tiga tersangka yang membawa dua senpi. Pertama laras panjang dan kedua laras pendek,” sebut Iqbal.
Praktis ada dua kelompok yang berhasil diidentifikasi dari massa perusuh. Khusus untuk kelompok kedua, motifnya murni memancing kerusuhan.
Menurut Iqbal, kelompok kedua ini ingin menciptakan martir. Artinya, apabila ada korban, hal itu memancing kemarahan publik pada aparat keamanan. Iqbal pun memperkirakan ada kelompok-kelompok lain yang terlibat.
“Artinya banyak kelompok-kelompok yang menunggangi kegiatan itu. Oleh karena itu, sejak awal kami imbau agar masyarakat tak turun ke jalan agar menghindari hal-hal yang tak diinginkan,” ujar dia.
Garis adalah salah satu ormas yang mendukung kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pemilu 2019.Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini, mengakui Prabowo memakai mobil milik pimpinan ormas Gerakan Reformis Islam (Garis) saat kampanye di Cianjur, Jawa Barat.
“Ya, kalau kami lihat ya biasa saja ya minjemin mobil. Minjemin rumah juga ada. Support dari siapa pun kami terima,” kata Faldo di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2019.
Faldo memahami di tengah panasnya kontestasi Pilpres apa pun tudingan kepada Prabowo kerap dilontarkan. Kubu Prabowo enggan mempersoalkan hal itu.
Sumber: medcom.id