TANJUNG SELOR, MK – Diprediksi mega proyek pembangunan 5 bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan mampu menyerap 20 ribu tenaga kerja. Untuk itu, sebagai daya dukung kesiapan sumber daya manusia (SDM), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) akan melakukan kegiatan sertifikasi tenaga kerja lokal, khususnya bidang jasa konstruksi. Yaitu melalui program pelatihan, fasilitasi uji kompetensi dan sertifikasi tenaga konstruksi.
Kepala Bidang (Kabid) Jasa Kontruksi pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, Deni Yusdianto mengatakan, pada tahun ini, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara, dianggarkan Rp 3,54 miliar untuk kegiatan pelatihan, fasilitasi uji kompetensi dan sertifikasi tenaga konstruksi. “Dengan anggaran sebesar itu, ditargetkan pada tahun ini, sebanyak 1.940 tenaga kerja lokal bersertifikat di Kaltara. Tidak hanya menyasar pada warga lokal, tapi juga perguruan tinggi di Kaltara yang mencetak lulusan teknik,” kata Deni.
Diungkapkan, sejauh ini untuk kesiapan tenaga kerja lokal, khususnya bidang konstruksi sudah cukup mumpuni. Hal ini dibuktikan, sejak 2016 hingga saat ini sudah ada 2.046 tenaga kerja konstruksi yang tersertifikasi. “Pentingnya tenaga kerja konstruksi tersertifkasi, sejalan dengan amanat Undang-Undang (UUD) Nomor 2 Tahun 2017, tentang Jasa Konstruksi. Dimana pada era persaingan global yang tinggi seperti sekarang, tenaga kerja lokal harus siap bersaing dengan tenaga kerja asing,” tuturnya.
Apalagi di Kaltara punya agenda besar dalam pembangunan ke depan, yang terpapar dalam 11 program pembangunan. Salah satunya, pembangunan PLTA, Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI), dan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor. Dimana, dalam realisasinya memerlukan SDM yang handal ke depan.(humas)