- Tim SAR Temukan Jejak Kaki dan Cium Aroma Menyengat.
Nunukan, MK – Memasuki hari ke Tujuh pasca penemuan salah satu korban hilang di hutan yakni Putilik (70) dan operasi pencarian terhadap salah satu korban Bayu (9) masih terus dilakukan oleh Tim SAR di sekitar lokasi kejadian.
Pencarian ini dilakukan oleh gabungan Tim SAR yang terdiri dari Pos Pencarian dan Pertolongan Nunukan, Polsek Sembakung, Koramil Sembakung, BPBD Nunukan, Keluarga Korban dan Warga dengan radius 2-3 kilometer dari temuan yang diduga jejak kaki korban dan aroma tidak sedap.
Kepala seksi operasi Basarnas Kaltim Kaltara, Ocatavianto mengatakan gabungan Tim SAR sudah menyisir daerah pencarian yang telah di tentukan dengan radius 3-4 kilometer dan di perkecil kembali menjadi 2-3 kilometer.
“Sekarang pencarian kita perkecil menjadi 2-3 kilometer setelah ada tanda-tanda korban di temukan diantaranya jejak kaki dan aroma yang tidak sedap, kita fokuskan pada titik tertentu dan tidak ada tanda-tanda adanya hewan buas”. Ungkap Octa.
Lebih lanjut Octa (Sapaan akrab – Octavianto) menjelaskan kendalah yang di temukan tim SAR di lapangan yakni hujan lebat setiap malam beserta jaringan komunikasi yang terbatas dan hanya bisa mengakses seluler dari posko dan daerah dataran tinggi.
“Di lokasi kejadian setiap malam terjadi hujan lebat yang mengakibatkan genangan air setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 30-50cm dan akses telekomunikasi yang sulit”. Jelas Octa.
Seperti di infokan sebelumnya, penemuan mayat seorang kakek bernama Putilik (70) menggegerkan warga Desa Labuk, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, yang sedang memasang jerat di hutan, korban berangkat kehutan bersama cucunya Bayu (9) yang masih duduk bangku kelas 3 SD pada Minggu (15/07) dan hingga saat ini, bocah tersebut belum ditemukan. (Rz)