TANA TIDUNG, MK – Pemkab Tana Tidung melalui Dinas Perhubungan mengusulkan empat halte sungai yang nantinya akan dibangun di Desa Sengkong, Desa Menjelutung, Desa Badan Bikis dan Desa Sesayap.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dishub Tana Tidung Arief Prasetiawan yang mana katanya, pembangunan halte sungai ini akan menggunakan skema Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Karena itu, usulan tersebut disampaikan ke Kementerian Perhubungan.
“Usulan itu sudah saya sampaikan sejak tahun 2023 lalu, dan respon Kemenhub positif,” kata Arief.
Karena itu, Kemenhub meminta ke Dishub untuk melengkapi dokumen usulan seperti sertifikat lahan, DED, dan lainnya. “Dokumen dokumen ini lah yang kami lengkapi, dan sudah kami sampaikan,” ujar Arief.
Kemenhub telah melaksanakan verifikasi, dan akan dilakukan finalisasi pada bulan Oktober 2024. Jika usulan disetujui maka di 2025 mulai dilakukan pembangunan fisik.
“Kalau dilihat dari kisi kisinya hanya tiga titik yang lolos, yakni Desa Sesayap, Menjeletung dan Sengkong, sementara Badan Bikis sepertinya sulit karena berdekatan dengan pelabuhan Bebatu,” jelasnya.
Meski begitu, Dishub Tana Tidung tetap mengupayakan semuanya terealisasi. Sebab, berdasarkan kajian yang telah dilakukan Dishub penggunakan ponton sudah tidak efisien lagi sehingga diperlukan halte sungai permanen yang bahannya berasal dari cor semen bukan kayu.
“Kalau ponton, palingan dalam satu tahun sudah keropos lagi, jadi sudah tidak efisien menggunakan ponton,” ungkapnya.
Untuk anggaran 1 titik halte sungai, kata Arief, bisa mencapai Rp 4 miliar sampai Rp 6 miliar, karena konstruksinya permanen. “Yang mahal itu tiang pancangnya,”katanya.
Halte sungai ini, kata Arief, tempat persinggahan speedboat beda dengan pelabuhan yang merupakan tujuan akhir dari perjalanan kapal atau speedboat. Pembangunannya akan dilengkapi tempat atau ruang tunggu.
“Seperti yang ada di Tanjung Selor, ada Kayan I, Kayan II, dan jalur penyeberangan tambangan ke Tanjung Palas-Tanjung Selor,” katanya.
Arief pun berharap usulan yang telah disampaikan direalisasikan oleh Kemenhub. Tujuannya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat utamanya yang menggunakan transportasi air.
“Salah satu halte yang dibangun nanti di Desa Sesayap yang dermaganya sempat ambruk,” pungkasnya. (rko)