Hadang ISIS, Ansor Tarakan Dukung TMP INDOMALPHI

by Setiadi

Ratusan Banser “Turun Gunung” Awasi Gerakan Radikalisme di Kota Tarakan

Walikota Tarakan Ir. Sofian Raga dan FKPD bersama Ketua PC GP Ansor Kota Tarakan Setiadi, SE bersama puluhan kader Banser perwakilan dari masing-masing tingkatan saat mengikuti Upacara Kebhinekaan, belum lama ini.

UPAYA ketiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina dalam menghadang penyebaran kelompok militant pro ISIS (Islamic State of Iraq dan Syiria) di perbatasan mendapat dukungan dari kalangan masyarakat.

Salah satunya, ratusan pemuda nadliyin yang tergabung dalam Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Tarakan. “Kami sangat senang tiga pemerintah bergerak cepat. Bagaimanapun pergerakan kelompok radikalisme jangan sampai berkembang di Asia Tenggara,” ujar Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Tarakan Setiadi, SE kepada Metro Kaltara, Minggu (18/06).

Bahkan, pertemuan tiga Menteri Pertahanan (Menhan) dan tiga panglima dari masing-masing negara dalam rangka lounching Trilateral Maritime Patrol (TMP) INDOMALPHI (Indonesia, Malaysia dan Philipine), Senin (19/06) mendapat apresiasi penuh.

“Jelas dari pertemuan itu akan menghasilkan sebuah gagasan, kebijakan dan strategi pengamanan tiga negara dalam menghalau gerakan radikalisme di perbatasan,” jelasnya.

Ia pun menegaskan mengecam gerakan radikalisme yang terjadi di tanah air. Apalagi radikalisme selalu memberikan citra buruk bagi agama Islam. “Saya sudah sampaikan kepada ratusan kader Ansor maupun Banser (Barisan Ansor Serba Guna) di masing-masing tingkatan agar terlibat dalam menjaga Kemanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Namun, tidak akan melangkahi wewenang dan ranah institusi penegak hukum TNI-Polri,” bebernya.

Setiadi, SE pun beranggapan masalah radikalisme dan terorrisme perlu melibatkan banyak lapisan masyarakat. Terutama menekan kaderisasi yang dilakukan organisasi berafilisiasi dibawah gerakan ISIS dan lain sebagainya. “Sejak Marawi-Filipina terjadi gejolak ISIS, kami mulai mensolidkan kader Ansor-Banser. Ini sinyal, bahwa ISIS wajib diantisipasi di Asia Tenggara termasuk di perbatasan Indonesia,” tuturnya.

Sebelumnya, tiga Menhan yang dijadwalkan hadir di Kota Tarakan mulai hari ini yakni Menhan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu, Menhan Malaysia Datuk Seri Hismammudin Hussein dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana. Ketiga Menhan pun akan membawa para panglimanya yakni Penglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Panglima Angkatan Tentara Malaysia Jenderal Raja Mohamed Affandi dan Panglima Militer Filipina Jenderal Eduardo Ano.

Bahkan, lima kapal perang saat ini siaga di perairan Kota Tarakan yakni Kapal Perang Filipina 38 Mariano Alvares, Kapal Perang Malaysia 3508, KRI dr. Soeharso, KRI Sidat 851 dan KRI Frans Kaisiepo. (aras/MK*1)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.