Bulan Muharram umat islam dianjurkan untuk melakukan beberapa amalan. Salah satunya adalah berpuasa.
Di 20201 ini, tahun baru Islam atau 1 Muharram 1443 Hijriah jatuh pada 10 Agustus. Ada banyak hikmah dari puasa Muharram ini, di antaranya adalah membuka tahun baru Islam dengan berpuasa. Dikutip dari laman NU Online, Imam al-Qurthubi mengatakan:
“Puasa Muharram menjadi puasa yang paling utama karena Muharram merupakan awal tahun baru, maka pembukaannya adalah dengan puasa yang merupakan amal paling utama.” (Jalaluddin as-Suyuthi, ad-Dîbâj ‘ala Muslim, [Arab Saudi, Dârubnu ‘Affân, cetakan pertama: 1416 H/1996 M], juz III, h. 251).”
Terdapat tiga bentuk puasa Muharram. Pertama, ini yang paling utama puasa di hari kesepuluh serta satu hari sebelum dan sesudahnya.
Bentuk kedua, puasa di hari kesembilan dan kesepuluh. Ketiga berpuasa di hari kesepuluh saja.
Berikut tiga keutamaan puasa Muharram:
- Pelebur dosa setahun
Puasa Muharram pada hari kesepuluh atau Puasa Asyura dapat menjadi pelebur dosa selama setahun. Seperti diriwayatkan HR Muslim:
“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim)”.
- Pahalanya berlipat ganda
Puasa sehari di bulan Muharram pahalanya sama dengan puasa 30 hari.
- Pembeda dengan kaum Yahudi
Puasa Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad).
(rz/red)