Penulis : GERAKAN PEDULI BANGSA KALTARA
Sukses tidaknya PEMILU SERENTAK 17 April 2019, berada di tangan masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat Kota Tarakan, yang memiliki peran untuk menciptakan kedamaian bersama seluruh komponen yang terkait, baik langsung maupun tidak langsung dalam suksesnya PEMILU 17 APRIL 2019 tanpa Golput, tanpa money politic,hoax, sara dan kecurangan.
Semua pihak penting untuk selalu waspada dan bekerjasama dengan baik, mengingat sudah terjadi berbagai aksi dan tindakan yang sangat tidak terpuji belakangan ini, yang merusak dan mencoreng komitmen membangun demokrasi yang berkualitas, menciptakan pemilu damai, seperti kampanye hitam yang memfitnah dan mendeskresitkan salah satu paslon, yang berpotensi dapat menimbulkan konflik horisontal.
Berbagai kecemasan akan memuncaknya konflik dapat dipahami jika semua pihak tidak mengantisipasinya, sekecil apapun potensi tersebut harus dicegah, untuk itu semua pihak khususnya stake holder Pemilu agar konsisten dan tegas serta adil dalam menyikapi.
Berkaca dari banyak negara di dunia ini, Indonesia merupakan salah satu yang sukses dan mendapat pujian banyak negara dalam menyelenggarakan pemilu. Dibanding beberapa negara lain yang melakukan pemilu dalam suasana teror dan mencekam karena terjadi kekacauan di masyarakat, Indonesia relatif damai dan kondusif dalam berpolitik.
Terciptanya pemilu yang damai, sebenarnya bagian dan wujud nyata karakter kita bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila sebagai dasar negara dan pijakan masyarakat dalam bermasyarakat sehari-hari serta diperkuat dengan nafas Bhinneka Tunggal Ika, walau berbeda-beda kita tetap satu, Bangsa Indonesia, maka sudah seharusnya kita menghayati dan melaksanakan pesta demokrasi ini serta berbagai aktivitas dan tindakan dengan damai, santun dan bertitik tolak untuk kesejahteraan masyarakat secara jasamani dan rohani.
Sebagai negara dan bangsa yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika, maka tanggungjawab kita bersama, baik masyarakat, pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya untuk merealisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika demi terwujudnya Indonesia yang damai.
Penyelenggara pemilu harus benar-benar menjaga netralitasnya, juga dengan semua pihak penyelenggara pemilu sampai kabupaten, kecamatan dan desa, harus benar-benar menjaga netralitas dan independennya, jangan ada upaya untuk memihak salah satu pihak, karena upaya pemihakan akan mencederai tujuan akhir dari pemilu tersebut.
Pihak media, sebagai pilar demokrasi lainnya, memiliki peran yang sangat vital menciptakan pemilu damai dan menciptakan kedamaian di masyarakat. Media harus cerdas dalam menayangkan berita-berita ke masyarakat. Harus memilah mana berita yang layak konsumsi mana berita yang tidak layak, jangan hanya gara-gara kejar rating dan keberpihakannya, maka semua berita-berita diturunkan yang ujungnya akan menciptakan ketidakstabilan situasi politik di masyarakat.
Aparat pemerintah, baik sipil maupun militer juga harus benar-benar netral, sebagai abdi negara. Sistem birokrasi harus netral, jangan menggunakan kekuatan sistem untuk memihak salah satu kandidat, karena akan merusak upaya menciptakan pemilu damai.
kita yakin akan mewujudkan Pemilu Serentak 2019 yang santun, damai, tenang dan sesuai dengan spirit pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita yakinkan semua pihak, kita yakinkan dunia internasional kalau kita masyarakat Indonesia siap mewujudkan pemilu yang DAMAI, AMAN, TERTIB, BERINTEGRITAS TANPA HOAX, TANPA POLITISASI SARA DAN POLITIK UANG.