TANA TIDUNG, MK – Berhasil mencapai angka 100 persen bebas ODF atau bebas buang air besar sembarangan, Dinas Kesehatan Tana Tidung, Kaltara gelar deklarasi bebas ODF bersama seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung.
Hal ini diungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat ( Kabid Kesmas ) Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Tana Tidung, Ranik Diastuti mengatakan, kita bisa deklarasi ODF bersama seluruh OPD yang ada di Tana Tidung karena kita sudah dinyatakan 100 persen bebas buang air besar sembarangan.
Ia menyebutkan Kabupaten Tana Tidung sebagai satu-satunya kabupaten/kota di Kalimantan Utara yang berhasil mencapai 100 persen ODF.
“ODF sendiri di Provinsi Kalimantan Utara kebetulan Kabupaten Tana Tidung baru satu-satunya jadi istilahnya kita yang pecah telur di Kaltara untuk pencapaian 100 persen ODF,” katanya.
Ia mengatakan tidak mudah bagi Pemerintah dalam mengatasi masalah perilaku buang air besar sembarangan karena di Tahun 2011 capaian bebas ODF di Kabupaten Tana Tidung sendiri masih 0 persen.
“Jadi memang untuk perjalanannya kita sampai 100 persen ODF ini panjang, jadi dari 2011 itu kita masih 0 persen ODF untuk seluruh desa yang ada di Kabupaten Tana Tidung artinya masih banyak rumah tangga yang belum punya jamban dengan septic tank,” jelasnya.
Kemudian di Tahun 2021 hingga 2022 Pemerintah Kabupaten Tana Tidung baru berhasil memperbaiki pola buang air besar di 11 desa dari 32 desa di Kabupaten Tana Tidung.
“Nah dari 2011 sampai 2021 itu baru 6 desa dari 32 yang mencapai 100 persen bebas buang air besar sembarangan untuk di level desa, kemudian di 2022 itu 11 Desa yang 100 persen ODF,” sambungnya.
Ia menjelaskan perilaku buang air besar ini sejalan dengan tingkatan angka stunting, sehingga Dinas Kesehatan Tana Tidung berupaya untuk meningkatkan capaian bebas ODF untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Tana Tidung.
“Kebetulan ODF ini in line dengan angka prevalensi stunting karena di 2022 hasil SSGI prevalensi stunting kita cukup tinggi 30,7 persen jadi kami berfikir mencari strategi bagaimana upaya penurunan stunting ini,” jelasnya.
Ia menambahkan faktor utama yang mempengaruhi tingkat derajat kesehatan yaitu dari kondisi lingkungan.
Untuk itu Dinas Kesehatan Tana Tidung menggandeng seluruh unsur yang ada di Kabupaten Tana Tidung untuk terlibat dalam mengatasi permasalahan tersebut.
“Jadi faktor terbesar yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat itu kan dari sisi lingkungan, jadi kami mengadvokasi baik ke kepala daerah, kemudian OPD terkait, termasuk desa melalui isu stunting dari sisi lingkungan,” pungkasnya. (rko)