Tarakan, MK – Sebuah mortir diduga hasil peninggalan Perang Dunia II ditemukan warga di Jalan Pulau Bunyu RT. 02, Kelurahan Kampung I (SKIP) Rabu (21/12) sekitar pukul 21.30 Wita. Karena minimnya pencahaan pada malam hari membuat bom dengan radius ledak 500 meter baru bisa dievakusi TimUnit Jibom Detasemen 4 Gegana siang tadi.
Bom jenis mortir ditemukan pertamakali oleh Syafrudin yang sedang melakukan penggalian parit menggunakan cangkul. Kemudian cangkul yang digunakan mengenai benda keras di bawahnya. Setelah dilihat ternyata bom dengan posisi menancap kebawah tanah.
Warga yang keseharianya sebagai kuli bangunan kemudian melaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Tarakan. Selanjutnya dilaporkan ke Satbrimob Polda Kaltim. Sekitar pukul 10.30 Wita siang tadi, Unit Jibom Subseden 4 dan Detasemen C Pelopor mendatangi lokasi tempat ditemukannya bom dan melakukan evakuasi.
“Pelaksanaan evakuasi berjalan lancar dan aman, bom saat ini sudah kami amankan di Bunker Mako Detasemen C Pelopor Sat Brimob Polda Kaltim” ujar Panit I Subden 4 Gegana Satrimobda Kaltim, Ipda Moh Nur Sugiharto kepada Metro Kaltara, Kamis (22/12)
“Bomnya jenis mortir dan masih aktif, panjangnya 37 cm, diameter belakang 14 cm kemudian diameter depan 14 cm dan berat 3 kg” bebernya
Lebih lanjut ia mengungkapkan tidak menutup kemungkinan mortir-morti lain masih banyak terdapat dilokasi yang merupakan daerah tambang minyak. Disamping itu Tarakan merupakan bekas perang dunia II bom-bom lain bisa saja kembali ditemukan.
“Kemungkinan masih banyak karena wilayah Tarakan ini dulunya bekas perebutan pihak Sekutu dan Jepang. Namun belum diteliti tergantung dari aktivitas warga apakah itu berkebun, bangunan maupun galian-galian lainnya” tutupnya (ars)