
Sejumlah guru yang tergabung dalam aksi solidaritas di depan Pengadilan Negeri Nunukan.
RATUSAN tenaga pengajar atau guru di Kabupaten Nunukan menggelar aksi unjuk rasa atas solidaritas rekannya yang disidangkan di Pengadilan Negeri Nunukan karena dilaporkan menganiaya muridnya, Selasa (30/08).
Fadillah, orangtua murid mengaku heran atas ulah para guru yang mengutamakan aksi unjuk rasa dengan meliburkan muridnya daripada mengajar sesuai tugas dan fungsinya.
Ia merasa tidak sepakat atas tindakan itu lantaran dianggap merugikan orangtua dan masyarakat secara umum yang meliburkan sekolah secara sepihak.
Menganggapinya, Ketua PGRI Kabupaten Nunukan, Husin Manu secara terpisah meminta orangtua murid semestinya memaklumi tindakan guru yang meliburkan sekolah demi solidaritas terhadap rekannya yang didakwa di Pengadilan Negeri Nunukan. “Memang sudah diinstruksikan kepada semua sekolah agar meliburkan sekolah mulai pukul 09.00 wita untuk ikut unjukrasa memberikan dukungan moril kepada rekan kita yang sedang menjalani persidangan karena dilaporkan oleh orangtua murid,” akunya disela-sela menggelar unjuk rasa.Ia meminta pamahaman kepada orangtua murid atas aksi solidaritas ini karena berkaitan dengan martabat guru sebagai pengajar dan pendidik di sekolah yang menginginkan anak didiknya memiliki moral dan prilaku yang baik di masyarakat.
Jika guru terus diperlakukan seperti ini, kata Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Nunukan ini, tak menutup kemungkinan akan ada lagi guru yang diperlakukan sama oleh orangtua murid walaupun tindakan yang dilakukan terhadap anaknya masih dalam bentuk yang wajar.
Husin Manu mengatakan, aksi unjukrasa tersebut dilakukan untuk memberikan pelajaran kepada orangtua murid dan tenaga guru agar sama-sama berpikir bijaksana secara manusiawi dan proposional. (man/mk*1)