Tarakan, MK – Tingginya tingkat peredaran narkoba di Kota Tarakan menjadi tugas berat bagi Kapolres Tarakan yang baru AKBP Dani Hamdani. Bahkan, beban itu ditambah dengan kian maraknya kasus peredaran Narkoba yang melibatkan jaringan internasional khususnya dari Tawau-Malaysia.
Usai pelaksanaan upacara pedang pora, Senin pagi (21/09), AKBP Dani Hamdani mengaku semua program yang belum tuntas dikerjakan kapolres sebelumnya kembali dilanjutkan. “Semua program yang sudah ada akan diteruskan, kasus yang belum terselesaikan diupayakan dipecahkan,” ujar AKBP Dani Hamdani kepada Metro Kaltara.
Ia menegaskan kasus yang menonjol di Tarakan adalah peredaran sabu-sabu, tentu mendapatkan prioritas olehnya. Apalagi Tarakan berbatasan langsung dengan negara tetangga Tawau-Malaysia sehingga perederannya melibatkan jaringan international.
“Informasi saya terima, Tarakan banyak pelabuhan tikusnya atau pintu masuk yang sering digunakan oleh pengedar sabu. Banyaknya pintu masuk itu justru menyulitkan petugas mengungkapkan kasus Narkoba. Oleh karena itu kedepan kasus narkoba akan mendapatkan porsi tersendiri,” bebernya.
AKBP Dani menghimbau kepada masyarakat yang mengetahui adanya informasi transaksi Narkoba diharapkan segera melapor ke Mako Polres Tarakan.
“Mengingat saya orang baru di Tarakan, jadi masyarakat Tarakan yang mengetahui adanya informasi transaksi Narkoba segera melapor ke Polres. Bukan hanya itu jika mengetahui tindak kriminal lainnya juga harap dilaporkan bukan main hakim sendiri,” tegasnya. (man15/sti)