Tarakan, MK – Ketua, Wakil serta anggota DPRD Prov. Kaltara, mengikuti kegiatan Pembukaan Rakornas dan Konferensi Nasional IV FKUB dengan tema “Kerukunan Ummat Beragama Sebagai Pemersatu Bangsa” yang di selenggarakan di hotel tarakan plaza pada hari Kamis 06 September 2018.
Kegiatan Rakornas dan Konfrensi Nasional ini dihadir oleh Gubernur Kalimantan Utara bapanl H. Irianto Lamrie, wakil Gubernur Kalimantan Utara bapak H. Udin Hianggio, Jajaran Pimpinan TNI/Polri atau yang mewakili , Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Kepala Daerah se Provinsi Kalimantan Utara, Ketua Asosiasi FKUB Indonesia bapak Beliau Ida Pengungsi Agung Putra Sukahet, Ketua FKUB Provinsi, Kabupaten dan Kota se Indonesia dan para peserta FKUB se Indonesia.
Kegiatan Konferensi Nasional IV FKUB diawali dengan penandatanganan Deklarasi Umat Beragama oleh Ketua FKUB se Indonesia termasuk Ketua FKUB Provinsi Kalimantan Utara bapak H. Abd. Djalil Fatah, SH., MM.
Menurut Wakil Ketua DPRD Prov Kaltara sekaligus Ketua FKUB Provinsi Kalimantan Utara bapak H. Abd. Djalil Fatah, SH., MM; Dengan diselenggarakannya Rakornas dan Konferensi Nasional IV FKUB dengan tema “Kerukunan Ummat Beragama Sebagai Pemersatu Bangsa” yang terpenting forum – forum umat Beragama se indonesia ini betul – betul menjaga kerukunan dan kedamaian, ini kunci kita untuk terus menjaga dan menbangun bangsa ini kedepannya untuk menjadi negara yang lebih maju dan dipandang oleh negara-negara lain.
“Lebih pada saat – saat ini kita semua mengetahui bahwa ini adalah tahun – tahun politik yang rawan dengan berbagai masalah – masalah baru yang muncul, dimana kita indonesia terdiri dari banyak pulau, suku dan agama yang berbeda – beda, oleh kerena itu, melalui Konferensi Nasional IV FKUB ini kita bisa meminta langsung kepada bapak Peresiden RI agar betul-betul mempunyai komitmen yang cukup jelas terkait pembinaan daripada ummat – ummat se Indonesia.” (ucapnya)
“Dalam kerukunan umat beragama ini kita jangan bersifat apatis, kita harus pesimis, kita harus betul – betul positif. kita jangan berpatokan pada dukungan finansial yang ada, tanpa ada dana pun kita harus pesimis dalam memciptakan kerukunan ummat beragama ini.”ujarnya.(Hms)