Jakarta, MK – Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menjalin sinergi dengan bank pelaksana PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Utara (Bank Kaltimtara) untuk meningkatkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) di daerah Kaltimtara yang merupakan calon ibu kota negara.
Kerja sama tersebut direalisasikan melalui penandatanganan kerja sama tripartit dan bipartit Program Dana Pendamping SMF KPR FLPP 2021 yang diteken oleh Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, dan Direktur Utama Bank Kaltimtara Muhammad Yamin secara daring.
Melalui kerja sama tersebut SMF berperan dalam menyediakan dana pendampingan untuk mengurangi beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90 persen.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, adanya dana pendampingan dari SMF diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi mismatch funding pada penyaluran KPR FLPP di Indonesia serta menjadi bagian dalam usaha mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya di sektor perumahan.
“Bank Kaltimtara diharapkan dapat menjadi mitra strategis yang dapat saling memberikan dukungan kepada peningkatan penyaluran KPR di daerahnya, terlebih ke depannya Kalimantan Timur akan menjadi ibu kota negara Indonesia. Hal tersebut merupakan potensi sinergi jangka panjang bagi SMF dengan Bank Kaltimtara ke depan,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Juli 2021.
Direktur Utama Bank Kaltimtara Muhammad Yamin menambahkan, kerja sama ini dapat mendorong Bank Kaltimtara untuk memaksimalkan penyaluran KPR layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Serta dapat melanjutkan kerja sama dalam mendukung pendanaan jangka menengah/panjang bagi Bankaltimtara dalam penyaluran KPR.
“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadikan Kaltim sebagai Ibukota NKRI baru yang modern melalui konsep Smart City dan Forest City, serta menjadikannya sebagai simbol identitas bangsa dan negara Indonesia. Ia juga berharap IKN dapat meningkatkan kehidupan ekonomi seluruh masyarakat pulau Kalimantan agar mampu bersaing dalam tuntutan modernisasi sebuah ibu kota negara dengan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal,” jelasnya.
Sedianya, PPDPP telah bersinergi dengan SMF dalam mendanai porsi 25 persen dari KPR FLPP sejak Agustus 2018. Terkait hal tersebut, Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan saat ini PPDPP dan SMF tengah membahas penurunan porsi FLPP menjadi 60 persen dan 40 persen.
“Harapan ke depannya adalah dapat menambah kuantitas KPR FLPP untuk disalurkan kepada MBR,” kata Arief.
Terkait sinergi dalam program KPR FLPP, sejak Agustus 2018 hingga saat ini, SMF telah berhasil merealisasikan penyaluran dana KPR FLPP, kepada 187.276 debitur dengan total penyaluran dana sebesar Rp6,3 triliun melalui 15 bank penyalur KPR FLPP.
Ananta mengatakan bahwa realisasi penyaluran KPR FLPP tersebut merupakan komitmen SMF dalam Program Penurunan Beban Fiskal yang direalisasikan melalui pemberian dukungan kepada Pemerintah lewat program KPR FLPP, berkoordinasi dengan PPDPP, Kementerian PUPR.
“Kami optimistis sinergi ini dapat memberikan kontribusi kepada percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional serta mendorong peningkatan penyaluran KPR FLPP khususnya di berbagai daerah di Indonesia,” ungkap Ananta.
Tahun ini, target FLPP dari Bank Kaltimtara adalah sebesar 300 unit rumah dengan nilai Rp32,19 miliar. Realisasi FLPP Bank Kaltimtara per 29 Juni 2021 adalah sebesar 239 unit dengan nominal Rp27,55 miliar, atau telah mencapai 85 persen dari target. Dari capaian tersebut, Bank Kaltimtara telah memenuhi kriteria untuk melakukan penambahan kuota FLPP. (medcom)