Dirut RSUD Tarakan, dr. Muhammad Hasbi Hasyim, Sp.PD
Tarakan, MK. RSUD Kota Tarakan, yang menjadi rumah sakit rujukan penderita infeksi virus korona di provinsi Kalimantan Utara, telah mempersiapkan ruang isolasi virus menular dengan standar regulasi organisasi kesehatan dunia atau WHO, sejak jauh hari sebelum virus korona menjadi issu yang menggemparkan dunia belakangan ini.
Bahkan ruangan isolasi yang ada di RSUD Tarakan telah tersedia sejak kasus virus sars dan flu burung merebak beberapa tahun yang lalu. Namun, sarana dan pra sarana ini jadi sedikit terbangkalai karena jarang digunakan.
Sejak kasus virus korona mulai merebak , Direktur RSUD Tarakan telah menginstruksikan kepada unsur terkait agar mengaktifkan ruangan isolasi tersebut.
Direktur RSUD Tarakan, dr MUHAMMAD HASBI HASYIM, menuturka walaupun tidak mengharapkan pasien terpapar virus korona di kota Tarakan, namun dirinya memastikan akan menambah peralatan ruang isolasi. Baik alat penunjang medis, maupun alat pelindung diri atau APD.
“ Kita semua tidak mengharapkan ada pasien penderira virus corona dirawat di RSUD Tarakan. Karena jika ada seseorang yang terdiagnosis positif penderita corona, maka kota Tarakan akan berpotensi sebagai daerah terisolasi. Kendati demikian, sebagai pusat pelayanan kesehatan di Kalimantan utara, kami harus menyediakan sarana dan prasarana penunjang. Jika apa yang kita tidak harapkan tersebut akhirnya terjadi”. Ujar dr Hasbi.
Selain itu dr Hasbi menghimbau kususnya kepada warga Tarakan, agar tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi kasus terdiagnosisnya dua warga depok, Jawa Barat yang terjangkit virus corona. Namun harus tetap waspada.
“ Saya harap, warga tarakan tidak berlebihan menjadi Paranoid dalam menyikapi kasus yang di Depok tersebut. Hiduplah dengan pola hidup yang sehat, perbanyak makan sayur dan buah, dan tetap berolah raga. Dan yang terpenting, yang menggunakan masker sebaiknya orang sakit agar tidak menularkan virus penyakitnya. Jadi tidak perlu juga memborong masker. Ingat, tetap waspada. Jangan berlebihan”. Tutup dr. Hasbi. (Ken)