Tarakan, MK – Diduga stres, Fatahullah (35) tega menikam iparnya Erna hingga kritis di rumah kontarakannya RT 01 Kelurahan Karang Anyar Pantai sekira pukul 12.45 Wita. Tidak hanya itu,Fatahullah juga menyandera dua keponakannya yang masih anak-anak di dalam kamar menggunakan pisau.
Bermula saat pelaku yang berepa hari yang lalu baru saja keluar dari tambak, kemudian sekitar pukul 12.45 Wita Fatahullah diminta istrinya Santi untuk menganti pakaiannya karena basah. Namun bukannya menuruti permintaan sang istri, Fatahullah justru mengamuk dan mengambil senjata tajam (pisau) hingga melakukan pembacokan terhadapar Erna (Iparnya). Kemudian pelaku menyekap kedua keponakannya Fajri (4) dan Aisyah (2).
Lantaran mengalami luka yang serius, Santi yang tak lain adalah saudara Erna menguhungi pihak Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Kota Tarakan. Kemudian menghunbungi Aparat Kepolisian Polres Tarakan. Setelah tiba dilokasi, Petugas Kepolisian dan TNI mencoba melakukan negosiasi dengan pelaku agar segera menyerahkan diri dan melepas kedua keponakannya.
Namun upaya negosiasi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam berakhir buntu sehingga Aparat Kepolisian memberikan tembakan peringatan sebanyak dua kali. Lagi-lagi, pelaku tidak mengindahkan tembakan peringatan tersebut, bahkan melakukan perlawanan.
“Setelah dilakukan tembakan peringatan, dia justru ingin menikam anak yang dalam gengaman tangannya. Akhirnya dari negoisator merebut pisau kemudian dari Anggota Polri mendorong ke dinding dan Anggota TNI menahan pisau yang membuat tangannya terluka,” ujar Wakapolres Tarakan Kompol. Riski Farah Sandy kepada Metro Kaltara, Selasa (04/04)
Ia menambakan saat petugas mencoba merebut sandera, pelaku kembali melakukan perlawanan yang mengakibatkan beberapa petugas mengalami luka akibat terkena senjata tajam.
“Salah satu anggota yang memakai alat lengkap sempat melukai badan dan kaki namun tetap melawan sehingga dilakukan penembakan ketiga terus sandra bisa kita rebut, dan yang bersangkutan meninggal dunia” ungkapnya
Saat ini jenazah Fatahullah telah berada di rumah sakit untuk dilakukan visum. Sementara Erna berseta dua anaknya kini dirawat di RSUD Tarakan (ars)