BUMI Paguntaka akan miliki Science Park atau taman ilmu pengetahuan yang rencananya dibangun di area Kampus Universitas Borneo tahun depan.
Dalam acara sosialisasi dan pemamfaatan bidang prioritas Science Park Kaltara di Swiss Bell Hotel Tarakan, Rabu (16/12), Ketua Panitia Pelaksana Dedi Saputra mengatakan Science Park merupakan suatu lokasi atau tempat penelitian untuk melakukan hasil-hasil penelitian yang bisa diterapkan di masyarakat. Tentu untuk menjawab tantangan permasalahan di Kaltara kedepannya.
“Contohnya terkait lahan yang kurang subur maka Science Park akan mencari solusinya. Jadi Science Park ini semacam laboratorium untuk menghasilkan jawaban-jawaban permasalahan,” ujar Dedi kepada Metro Kaltara.
Untuk pembangunan, lanjut Dedi, sudah diputuskan menjadi dua Science Park yakni pertanian dan perikanan. Bahkan, Universitas Borneo Tarakan sudah mengalokasikan lahan seluas 3 hektare yang menjadi awal pembangunan.
Sementara, Rektor Universitas Borneo Tarakan Bambang Widigdo menjelaskan kawasan Science Park ada baiknya dekat dengan universitas agar tidak jauh dan memudahkan para dosen. Apalagi dosen di Kota Tarakan sangat terbatas. “Tujuannya supaya ilirisasi teknologi-teknologi kita bisa secara cepat dimasyarakatkan,” tuturnya.
“Saya kira sangat strategis keberadaan Science Park di Kota Tarakan dapat menjadi rujukan beberapa daerah yang belum punya, baik perguruan tinggi yang nantinya akan berkunjung bagaimana perkembangan science park di Tarakan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Tarakan Hamid Amrin berharap keberadaan Science Park bisa bersinergi dengan kepariwisataan. Paling tidak wisata maes, meeting, konvension, dan lainnya. “Ini sangat membantu karena akan lebih dikembangkan teknologi untuk mempermudah masyarakat,” katanya. (ras/sti)