Tarakan, MK – Cuaca buruk yang melanda Kaltara dan Kaltim turut berdampak kepada terhambatnya pendistribusian gas LPG 3 kilogram atau gas melon ke Tarakan sejak Desember 2015.
Akibatnya gas melon di Tarakan menjadi sangat langka, bahkan kondisi di lapangan masih ada 20 LO atau pesanan dari pangkalan yang sudah dibayar tetapi masih gantung karena barang belum masuk.
Agen Gas LPG, Iwan Setiawan, selaku Direktur Utama PT. Tarakan Mitra Andalan kepada Metro Kaltara, Jumat (05/02) mengatakan stok ditempatnya sudah tidak ada. “Artinya belum bisa didistribusikan ke masyarakat karena tabungnya belum ada, dan masih dalam proses pengisian di Balikpapan. Keterlambatan ini memang terjadi karena faktor cuaca, kami pun yang bawa 12 kilo ini dari Balikpapan biasanya 3 hari 2 malam sekarang baru tembus ke Tarakan 6 hari 6 malam, jadi 2 kali lipat,” ujarnya.
Menurut Iwan selain karena ombak besar untuk arus juga paling mempengaruhi, karena arus laut saat ini dari Utara ke Selatan. “contohnya jika kita mau pergi ke Malinau, dari Tarakan kurang lebih 2,5 jam ke Malinau tapi sebaliknya kalau dari Malinau ke Tarakan bisa 2 jam. Jadi lebih cepat lantaran mengikuti arus sungai. Nah, ini sama kondisinya, arus dari Utara ke Selatan yang menghambat distribusi dari Balikpapan ke Tarakan,” beber Iwan.
Dari 20 LO yang belum dipenuhi Pertamina, kata Iwan setiap LO berjumlah 560 tabung, berarti ada sebanyak 11.200 tabung setiap agen yang belum bisa didistribusikan dan masih menggantung di Balikpapan.
“Tapi Pertamina sudah berusaha, informasinya akan ditambah armada supaya distribusi ini bisa cepat. Ini kejadian sama dengan dulu itu, ada kapal Pertamina tenggelam juga belakangan ada LO yang gantung serta beberapa bulan baru bisa terdistribusikan semuanya,” jelasnya.
Pertamina yang belum terdistribusikan dibayar Pertamina maka dipastikan Tarakan bisa kebanjiran LPG nantinya. “Belum lagi untuk LPG 12 kilo yang ikutan terhambat juga. Memang kondisi dilaut saat ini sejak Desember pasti tidak menentu dan itu terjadi setiap tahun, nanti dua minggu lagi kemungkinan baru cuaca dan angin bisa lebih baik,” kata Iwan lagi.
Untuk tabung 12 kilogram, biasanya 3-4 kali pengiriman. Satu kali datang sebanyak 1.500 tabung, jadi satu bulan bisa 4.000-5.000 tabung. (id/sti)