Malinau, MK – Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si mengucap syukur bisa merayakan natal bersama warga Desa Paya Seturan dan sekitarnya di pemukiman yang baru saja diresmikan.
“Semoga di tempat yang baru ini warga Desa Paya Seturan dapat terus bersemangat dan maju membangun desanya,” ucapnya saat menyampaikan sambutan pada Perjalanan Ibadah Natal Bupati Malinau (Pinbum) Tahun 2018 yang berlangsung di Desa Paya Seturan Kecamatan Malinau Selatan, Kamis (06/12).
Bupati Yansen mengucapkan terima kasih kepada PT KPUC yang telah membantu merelokasi warga desa ke tempat yang baru dari tempat yang lama. Walaupun ada beberapa perjanjian yang belum terlaksana, diharapkan agar dapat segera diselesaikan.
Terkait dengan jalan desa, Bupati mengharapkan ada kepedulian lebih dari pihak KPUC untuk membantu warga Desa Paya Seturan dengan menimbun atau memberikan batu kerikil yang ada disekitaran desa yang tinggal diangkut saja dengan alat berat.
Begitu juga dengan penerangan, dengan kondisi saat ini mungkin daya 75 KW masih cukup. Namun jika warga sudah membangun, jaringan internet dan fasilitas air akan masuk nantinya pasti membutuhkan daya yang lebih besar lagi. Termasuk lingkungan sekolah yang masih harus perlu ditata lebih baik lagi agar anak-anak dapat bermain dengan leluasa tanpa harus bermain di jalan raya. Warga Desa Paya Seturan membutuhkan bantuan semua pihak karena situasi yang masih baru.
“Untuk sementara mungkin dari pihak KPUC dulu yang membantu sampai tuntas perjanjian yang belum dipenuhi. Setelah itu barulah dari pihak pemerintah akan turun tangan melihat apa yang kurang supaya jelas arah dan tujuan kerjasama kita dalam membangun desa ini,”ungkapnya.
Warga Desa Paya Seturan beruntung karena dengan kondisi dan situasi yang masih baru agar dapat mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Apalagi dengan salah satu program pemerintah daerah yaitu RT BERSIH, rapi tertib bersih sehat indah dan harmonis.
“Itu harus kita lakukan dari sekarang, kalau tidak tempat ini akan menjadi kumuh,” ujar Bupati.
Bupati Yansen meminta kepada Camat Malinau Selatan, Kepala Desa Loreh dan Langap saya lihat sepanjang jalan sampah-sampah berhamburan di depan rumah. Didepan Gereja Katolik terdapat tempat sampah yang isinya penuh dengan sampah bahkan sampai kejalan. Ini sudah menyalahi konsep Rt Bersih. Kenapa?karena tidak sesuai dengan budaya dan perilaku kita sebagai warga masyarakat. Untuk itu butuh kerjasama yang baik agar tercapai makna dari RT BERSIH.
“Contohnya seperti sebuah permen. Dibuka bungkusnya lalu bungkusnya dibuang. Siapa yang buang sampahnya? kita. oleh karenanya ubah perilaku kita menjadi lebih baik.
Kepala Desa jangan ragu untuk menegur warganya atau membuat program-program karena dilindungi oleh undang-undang. Ajak tokoh masyarakat dan warga untuk berdiskusi mau seperti apa desa kita.” harapnya.
Bupati juga mengajak masyarakat membangun kabupaten Malinau dengan tekad dan semangat untuk mewujudkan kualitas yang setara dengan siapapun yang terbaik yang ada di dunia ini.
“Jangan karena berada di Hulu sungai lantas merasa tertinggal dan tidak mau berubah maju ke depan,” tegasnya.
Bupati mendambakan jika Desa Paya Seturan menjadi desa terbersih di Malinau Selatan. Salah satu desa terbersih di Indonesia terdapat di Desa Panglipuran, Bali.
“Kenapa bersih?ternyata memang sudah disusun rapi. Dibangun, ditata sedemikian rupa makanya rapi dan bersih,”ungkapnya.
Bupati dulu pernah berucap Desa Wisata Pulau Sapi merupakan desa terbersih di dunia yang ditanggapi sebagai penyemangat warga untuk membuat desa tersebut bersih. Bukan tidak mungkin hal tersebut dapat tercapai karena Desa Wisata Pulau Sapi saat ini adalah desa terbersih di provinsi Kalimantan Utara. Jika desa seperti Desa Pulau Sapi dan Desa Paya Seturan ditata dengan rapi, bersih, sehat dan harmonis, Bupati yakin akan mengalahkan desa terbersih manapun di dunia ini. Tergantung kita para pelakunya mau tidak untuk melakukan hal tersebut. (hms)