TANJUNG SELOR, MK – Kegiatan Operasi Bina Waspada yang dilaksanakan Direktorat Bimbingan Masyarakat (Dit Binmas) Polda Kaltara selama 20 hari ini bertujuan untuk mencegah terjadinya tindakan radikalisme, kelompok terorisme dan anti Pancasila di Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Utara.
Dirbinmas Polda Kaltara Kombes Pol. Moh. Yamin Sumitra mengatakan kegiatan ini rutin dilaksanakan dan menyasar terhadap masyarakat yang telah terpapar paham di luar Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.
“Sasarannya untuk antisipasi kelompok terorisme, radikalisme dan anti Pancasila, agar tidak melakukan kegiatan khususnya menjelang perayaan HUT Dirgahayu Republik Indonesia ke 74 kemarin,” ujarnya kepada Metro Kaltara beberapa waktu lalu.
Dengan kegiatan ini, masyarakat yang telah dibekali pemahaman dan kembali ke ideologinya dapat meninggalkan paham-paham yang dianut sebelumnya dan bertentangan dengan ideologi Pancasila.
“Umumnya agar mereka tetap mencintai NKRI dan meningkatkan persaudaraan melalui imbauan,” bebernya.
Upaya pencegahan dilakukan dengan melibatkan pihak terkait seperti TNI, instansi pendidikan kebudayaan, Badan Kesatuan Bangasa dan Politik (Bakesbangpol ), Kementrian Agama, dan Satpol PP. disamping itu, juga ada keterlibatan dari tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Semua kita libatkan, makanya kita terus melakukan pendekatan dengan semua pihak agar mereka juga berperan dalam pencegahan. Ada juga meminta kerja sama dengan pemuda, KBPPP, SENKOM MITRA POLRI, media, dan komunitas,” jelasnya.
Pria berpangkat tiga melati ini menuturkan kegiatan tersebut dilaksanakan di semua daerah kabupaten/kota di Kaltara. Dirinya juga memberikan pemahaman mencegah terjadinya tindak kejahatan yang diakibatkan dari penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian (Hate Speech) serta isu-isu negatif.
“Tujuan kita juga ingin wujudkan situasi kamtibmas yang konduktif aman damai dan sejuk,” ungkapnya.
Untuk itu, dirinya mengajak masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya. Sebaiknya, kata dia, masyarakat terlebih dulu melakukan pengecekan, tidak menerima sevara mentah informasi yang beredar di masyarakat. Diakuinya, pantauannya selama ini, Kaltara masih aman terhadap penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian serta isu negatif.
“Mari meningkatkan upaya cegah tangkal pada setiap informasi yang mengarah pada konflik sosial dan isu SARA yang berpotensi menimbulkan kerawanan kamtibmas,” papar Yamin.
Seperti yang terjadi saat ini banyak tindakan radikalisme anarkisme atau kekerasan bernuansa agama terus terjadi. Sehingga berdampak pada stabilitas nasional menjadi terganggu. Agar tercipta situasi Kamtibmas yang aman, maka Polri dalam hal ini Polda Kaltara dan jajaran melakukan langkah langkah. Di antaranya operasi kepolisian bina waspada ini.
“Maksud pelaksanaan kegiatan ini untuk meningkatkan situasi Kamtibmas di Provinsi Kaltara yang aman dan tentram,” tutupnya. (as)