TANA TIDUNG, MK – Tak hanya Cagar Budaya peninggalan Belanda, di Kabupaten Tana Tidung juga terdapat beberapa Cagar Budaya lainnya seperti makam kuno dari leluhur suku asli masyarakat Tana Tidung.
Hal ini diungkap Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Disdikbud ) Tana Tidung, Marta Lahang mengatakan, di KTT banyak Cagar Budaya selain peninggalan Belanda contohnya kayak makam-makam kuno dari leluhur orang sini terus ada beberapa berupa benda kayak tempayan.
Ia menyebutkan 4 dari 28 Cagar Budaya yang ada di Tana Tidung sudah masuk dalam daftar Cagar Budaya tingkat Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ).
Namun untuk Cagar Budaya yang belum terdaftar di Provinsi Kalimantan Utara akan terus diupah agar terdaftar sebagai cagar milik provinsi.
“Kita kan ada 28 Cagar Budaya yang 4 itu sudah masuk di tingkat provinsi, selebihnya tetap akan kita ajukan cuma serta merta kita ajukan langsung masuk Cagar Budaya, itu harus ada tim ahli yang memverifikasi lagi,” sebutnya.
Ia mengatakan karena di Kabupaten Tana Tidung belum terdapat museum sejarah, beberapa benda yang telah terdaftar sebagai Cagar Budaya disimpan di kantor desa dan ada juga yang masih dipegang warga.
“Saat ini kan kita masih belum punya museum jadi benda-benda itu masih disimpan sama warga yang menemukan itu dan ada beberapa juga di kantor desa khususnya di Desa Seputuk,” katanya.
Benda-benda yang diamankan tersebut sebagian besar ditemukan di makam kuno, karena khawatir benda yang telah ditemukan itu punah sehingga Disdikbud Tana Tidung menitipkannya di pihak desa.
“Beberapa benda itu kami dapat di makam leluhur, karena kondisinya takut hilang dan punah jadi kita ambil izin juga dengan orang adat dan orang desa di sana untuk kita simpan di kantor desa rencananya kalau nanti kita sudah punya museum kita akan pindahkan semua ke museum,” sambungnya.
Ia menyampaikan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung melalui Disdikbud berencana membangun museum sejarah di daerah Pusat Pemerintahan ( Puspem ).
Namun karena terkendala masalah lahan sehingga pembangunan museum di Puspem belum dapat terealisasikan.
“Kita memang ada rencana bangun museum di KTT cuma untuk lokasi kan masih dalam tahap pematangan lahan kan di pusat pemerintahan karena di sana kan rencananya ada taman budaya jadi kita akan fokuskan semua fasilitas kebudayaan di sana,”pungkasnya. (rko)