Kesepakatan Bersama, Seluruh Kelurahan Harus Terapkan Kartu Kendali
Tarakan, MK – Kacaunya distribusi tabung gas LPG 3 kilogram lantaran tertundanya pengiriman akibat faktor cuaca membuat DPRD Tarakan angkat bicara. Bahkan, Komisi II DPRD Tarakan meminta Pertamina dan stakeholder terkait memberikan klarifikasi dalam rapat, Selasa (16/02).
Usai rapat, Ketua Komisi II DPRD Tarakan Jamaluddin menjelaskan Pertamina telah memberikan klarifikasi bahwa pengiriman 87.360 tabung gas beberapa bulan sedikit terhambat karena cuaca. “Itulah yang menghambat pengiriman tabung gas 3 kilogram yang membuat distribusinya di masyarakat bahwa kacau,” ujarnya kepada Metro Kaltara.
Menurutnya tak kalah penting dari pertemuan tadi yakni masih adanya pangkalan yang curang dalam pendistribusian. Misalnya jatah Kelurahan Gunung Lingkas peruntukannya untuk RT di kelurhan tersebut malah di jual ke daerah lain.
“Memang ada sanksi tapi tidak pernah ada bukti otentik yang diberikan masyarakat sehingga Disperindakop maupun kelurahan tidak bisa mengambil tindakan untuk mencabut izin pangkalan nakal,” bebernya.
“Nah untuk mengendalikan pendistribusian gas 3 kilogram, ada ususlan dari teman-teman Komisi II agar menggunakan kartu kendali. Sudah ada satu kelurahan yakni Kelurahan Pamusian yang sudah menggunakan kartu kendali dan kita mengapresiasi itu,” imbuhnya.
Dengan adanya kelurahan yang berhasil menggunakan kartu kendali, maka forum rapat sepakat agar 19 kelurahan lainnya di Tarakan bisa menggunakan cara tersebut. “Dengan kartu kendali itu, tabung gas yang sangat kurang dikirim oleh Pertamina bisa dikendalikan,” tuturnya.
Terkait terlambatnya pengiriman tabung gas oleh Pertamina, Komisi II akan menindaklanjuti hal itu dengan tegas. Dikhawatirkan kouta 87.360 tabung per bulan terus berkurang.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Tarakan Tajuddin Tuwo menuturkan pihaknya selalu berkomunikasi kepada pihak Pertamina agar tidak ada lagi keterlambatan pengiriman.
Namun pihak terkait juga meminta supaya pembongkaran gas LPG tidak di dermaga yang lebih tinggi dibanding kapal pengangkut dengan alasan tabung mudah rusak akibat dilempar begitu saja.
“Kami selalu minta supaya tidak ada lagi keterlambatan kepada pihak Pertamina. Namun pihak Pertamina mengungkapkan bahwa berkurangnya pendistribusian tabung gas elpiji selain karena cuaca juga disebabkan adanya sekitar 30 ribuan tabung yang rusak. Ada yang bocor dan berkarat. Kemungkinan yang bocor itu karena dilempar-lempar,” tuturnya. (aras/sti)