TANJUNG SELOR, MK – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) bersiap menerima kunjungan Pemerintah Sabah, Malaysia melalui Sabah Economics Development and Investment Authority (SEDIA) ke Kabupaten Nunukan pada 30-31 Januari pekan depan. Hal ini dalam rangka melihat berbagai potensi investasi dalam berbagai pembangunan yang sedang akan dan sedang dilaksanakan.
Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Datu Iqro Ramadhan, S.Sos., M.Si., bertempat di ruang rapat Tenguyun, Kantor Gubernur Kaltara, Rabu, (24/1).
“Ini menindaklanjuti kunjungan kita, Pemprov Kaltara, ke Negeri Sabah. Ini membawa kepentingan kita bersama. Bagaimana Provinsi Kaltara dan Sabah bekerjasama meningkatkan pembangunan,” ucap Iqro.
Menurutnya Kaltara saat ini mengejar ketertinggalan atas kerjasama kedua negara yang selama ini masih menguntungkan sebelah pihak, terutama negeri jiran tersebut.
“Banyak hasil alam kita itu melewati Negeri Sabah, sementara nilai tambanya bagi Kaltara sangat rendah sekali. Kita berusaha bagaimana hubungan ini kita lakukan secara resmi, karena selama ini banyak hubungan (kerjasama) langsung dilakukan pelaku ekonomi,” ungkap mantan Pj. Bupati Tana Tidung tersebut.
Dengan adanya kunjungan resmi maka regulasi lebih jelas, serta upaya saling menguntungkan kedua pemerintah dapat di maksimalkan dan diterapkan. Datu Iqro meminta keterlibatan aktif beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik provinsi maupun kabupaten dalam mempersiapkan kunjungan resmi ini diantaranya Bappeda-Litbang, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu, serta OPD terkait lainnya.
“Agenda kunjungan pihak SEDIA untuk mempelajari komitmen rencana pembangunan yang telah ditetapkan untuk Kaltara,” tambahnya.
Selain itu kunjungan juga untuk memahami faktor pendorong pengembangan perbatasan Kaltara serta ketertarikan masyarakat dan industri, kemudian melihat rencana pembangunan industri Kaltara secara keseluruhan dan Kabupaten Nunukan secara khususnya pada usaha hilirisasi barang eceran dan perdagangan umum, hilirisasi perkayuan, hilirisasi kelapa sawit serta hilirisasi rumput laut.
“Potensi dikita banyak, terutama kelapa sawit dan rumput laut, lalu ikan dari Kaltara yang banyak diminati. Di sana turis sangat banyak baik di Samporna, Sandakan, dan Kinabalu dan yang mereka makan itu hasil dari Kaltara,” ungkapnya lagi.
Dalam arahannya Datu Iqro meminta agar kedepan Kaltara mampu mengelola hilirisasi produk-produk tersebut agar menjadi nilai tambah yang besar bagi masyarakat untuk dijual ke Malaysia.
“Juga bagaimana turis dari berbagai negara itu bisa juga terbang ke Kaltara. Sosek Malindo sudah sepakat untuk kembali membuka penerbangan pasca covid yang masih banyak ditutup, sehingga itu kita harus urus kembali ke kementrian perhubungan terkait regulasinya,” pungkasnya.(dkisp)