Jenazah Helibell 412EP di Pulangkan Besok

by Muhammad Aras
korban-tiba

Tampak petugas melakukan evakuasi terhadap tiga jenazah saat tiba di Mako Lanud Tarakan menggunakan Helikopter Bazarnas

Tarakan, MK – Korban pesawat helikopter 412EP milik TNI Angkatan Darat (AD) yang meninggal dunia tiba di Mako Lanud Tarakan sekitar pukul 14.30 Wita tadi siang.  Ketiga jenazah  tiba Mako Lanud Tarakan menggunakan pesawat helikopter milik Bazarnas.

Ketiganya jenazah yakni Lettu Ginas Sasmita Aji, Almahrum Sertu Bayu Sadeli Putra, dan Almahrum Praka Suyanto   dibawa  ke rumah sakit Illyas Angkatan Laut (AL) di Jalan RE Martadinata menggunakan dua mobil ambulance milik TNI Angkatan Laut (AL) untuk dilakukan evakuasi jenazah.

Setelah ketiga jenazah di evakuasi, sekitar pukul 17.00 Wita  ketiga jenazah yang telah disimpan didalam peti mayat kemudian dibawa ke Mako Lanud Tarakan. Rencananya jenazah akan diterbangkan besok pagi ke kampung halaman masing-masing.

Sedangkan korban atas nama Lettu Cpn Yohanes Saputra saat ini masih dalam proses pencarian tim SAR. Dengan ditemukannya tiga jenazah, total sudah empat yang berhasil ditemukan oleh tim SAR, satu diantaranya berhasil selamat yakni Lettu Cpn Abdi Damian.

Lettu cpn Abdi Damian yang dirawat di Rumah Sakit Illyas Ankatan Laut (AL) kini kondisinya mulai membaik pasca operasi. Hal itu di sampaikan langsung oleh Gubernur Kalimantan Utara Dr.  Irianto Lambrie usai menjenguknya.

Irianto mengatakan bahwa korban saat ini kondisinya  sudah mulai membaik. Bahkan sudah bisa berbicara, namun karena beberapa luka dibagian tubuhnya yakni patah kaki di bagian kiri serta luka dibagian pelipis membuat korban belum bisa mengingat atau menceritakan penyebab jatuhnya pesawat heli bell 412 milik Angkatan Darat (AU) tersebut.

“Dia sudah bisa bicara, cuman masih lemah jadi kaki kirinya yang patah sudah dioperasi. Dia belum bisa cerita lagi. Jadi dia itu selama 75 jam tidak makan tidak minum sehingga kondisinya masih lemah” ujarnya kepada Metro Kaltara, Senin (28/11)

Ia mengaku turut prihatin atas insiden yang dialami oleh Korban asal Aceh tersebut. Untuk itu pihak Pemrov Kaltara siap membantu jika mengalami kekurangan baik masalah obat-obatan maupun fasilitas lainnya.

“Saya menawarkan apa yang bisa dibantu oleh Pemrov baik itu dari sisi teknis maupun dukungan apa yang bisa kami berikan. Saya juga turun prihatin karena anak korban masih berumur sembilan bulan” tambahnya (ars)

 

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.