Bulungan, MK – Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin akui tak kecolongan pada aksi demontrasi penolakan rekapitulasi suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara yang berakhir ricuh, Sabtu (19/12).
Bahkan ancaman akan adanya kembali demontrasi dengan jumlah yang besar telah diantisipasi oleh petugas. “Jumlah personil banyak, tidak kalah jumlah kok. Kita sudah nambah BKO dari Polres-Polres yang ada di Kaltara. Kami pun siap menghadapi siapa saja yang mengancam keamanan negara,” ujarnya kepada awak media.
Ia menegaskan keamanan di Provinsi Kaltara menjadi tanggungjawab Polda Kaltim. Ketika ditanya apakah ada sejumlah petugas keamanan maupun masyarakat yang terluka? Kapolda Kaltim mengaku hanya petugasnya yang mengalami luka-luka dan dirawat.
Lalu, mengapa bisa terjadi pembakaran terhadap fasilitas negara? Irjen Pol Safaruddin mengungkapkan karena massa cukup agresif. Sementara petugas keamanan lebih memilih melakukan negoisasi terlebih dahulu.
“Bukan karena jumlah massa lebih banyak, tapi kami memilih bersabar melakukan negoisasi dulu. Sistem keamanan itu ada tahapan-tahapannya,” tuturnya.
Ia pun mengakui tetap berada di ibukota Provinsi Kaltara sampai keadaan menjadi kondusif. (sti)
.