TANJUNG SELOR, MK – Kapolda Kaltara, Brigjen Pol Indrajit mengaku belum mengetahui hasil penyelidikan yang dilakukan jajaran Direktorat Kriminal Khusus di lokasi longsor disebuah perusahaan tambang wilayah kerja PT. Pipit Mutiara Jaya (PMJ) pada Selasa (29/10/2019).
Kapolda mengaku pihaknya masih melakukan investigasi bersama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltara dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltara serta DLH dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Tana Tidung (KTT) dilokasi kejadian yang berlokasi di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung itu.
“Inikan sementara tim masih turun. Baik dari Polri, ESDM maupun lingkungan hidup masih melakukan investigasi. Kita mau cek, apa penyebabnya. Mengenai hasilnya, saya belum dapat laporannya,” ujarnya kepada Metro Kaltara, Kamis (31/10).
Kapolda menerangkan tak ingin berandai-andai mengenai persoalan longsornya tanah disekitar perusahaan tambang tersebut. Saat ditanya apakah akan dilakukan penyidikan jika ada unsur kelalaian yang menyebabkan kerusakan lingkungan atas kejadian itu? Kapolda mengaku masih akan menunggu hasil investigasi dari tim.
“Kita tidak bisa mengatakan, misalnya ada kelalaian. Yang jelasnya, kita tunggu hasil investigasi dulu. kalau dari informasi yang saya terima, itu tidak ada korban jiwa. Tapi apakah ada unsur kelalaian yang menyebabkan kerusakan lingkungan, kita tunggu hasil investigasi dari tim dulu,” ujarnya.
Ia menegaskan jika dalam investigasi nanti ternyata ditemukan ada korban jiwa, tentu pihaknya akan melakukan penyelidikan. Dalam proses penyelidikannya, pihak perusahaan tentu wajib memberikan keterangan kepada kepolisian.
“Kalau ada korban jiwa, pasti akan kita selidiki. Makanya 8 orang anggota dari Krimsus (Direktorat Kriminal Khusus) juga sekarang ini, sudah ada dilapangan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak perusahaan nanti, pasti akan dimintai keterangan,” tegasnya.
Untuk diketahui, longsor terjadi di wilayah kerja PT. Pipit Mutiara Jaya sekira Pukul 08.15 Wita. Meski tidak memakan korban jiwa, longsor di area pertambangan batu bara ini menghanyutkan dan menimbun 6 unit alat berat milik perusahaan: 3 unit eksavator, 1 unit buldozer, 1 unit ADT dan 1 unit LV. (as)