Kemenag Kaltara Tekankan Pendidikan Kitab Kuning Berjalan di Pondok Pesantren

Gelar Ngopi dengan Pengurus Pondok Pesantren se Kabupaten Bulungan

by Redaksi Kaltara

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Utara, H. Saifi Jamri

Bulungan, MK – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Utara menggelar NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) bersama dengan pengurus Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren se Kabupaten Bulungan yang digelar di Café 99 Jalan Lembasung Tanjung Selor, Senin (06/06).

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Utara, H. Saifi Jamri mengatakan tujuan diadakannya kegiatan NGOPI ini adalah untuk meningkatkan kwalitas dan kwantitas pondok pesantren di Kaltara umumnya dan Kabupaten Bulungan pada khususnya.

“Seperti yang kita ketahui, di Kaltara terdapat 35 pondok pesantren dan 11 ada di Kabupaten Bulungan” ungkap Saifi.

Acara yang digelar Bidang Pendidikan Islam dibawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan utara menekankan pentingnya pengurus pondok pesantren melengkapi sarana yang disyaratkan Kementerian Agama Republik Indonesia.

“Kita uapayakan bagaimana persyaratan-persyaratan pondok pesantren di lengkapi berupa asrama, Masjid, Kiyai, santri yang cukup dan pembelajaran kitab kuningnya berjalan”, terangnya.

Mantan Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda tersebut menekankan, persayaratan tersebut merupakan mutlak yang harus di miliki oleh pondok pesantren,

“Bagi pondok pesantren yang telah memenuhi persyarakan akan diberikan bantuan dari Kementerian Agama dalam rangka meningkatkan proses belajar mengajar dan kesejahteraan guru serta meningkatkan kepercayaan masyarakat agar anaknya di didik di pondok pesantren” lanjutnya.

Lebih Lanjut H. Saifi menjelaskan, kedepan Pondok Pesantren akan digandengkan dengan jenjang pendidikan formal seperti Sekolah Dasar, SMP dan SMA.

“Nanti setiap jenjang akan mendapatkan Ijazah, dengan harapan santri juga memiliki masa depan yang tidak berbeda dengan sekolah dan madrasah lainya” pungkasnya. (ani/red)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.